Yenni Eviliana Dorong Anak Muda Lirik Pertanian: “Petani Bukan Lagi Profesi Kotor dan Tertinggal”
Penulis: Akmal Fadhil
Senin, 26 Mei 2025 | 11 views
Ilustrasi Petani.
Samarinda, Presisi.co — Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Yenni Eviliana, mengajak generasi muda untuk mengubah cara pandang terhadap profesi petani.
Menurutnya, pertanian modern adalah peluang strategis yang menjanjikan, bukan lagi pekerjaan berat dan kotor seperti yang kerap diasosiasikan selama ini.
“Petani berdasi itu keren. Sekarang teknologi sudah canggih, kerja bisa rapi dan terukur. Kita perlu rebranding citra petani agar menarik bagi anak muda,” kata Yenni usai agenda koordinasi lintas komisi, Senin 26 Mei 2025.
Yenni menilai profesi petani kini tidak lagi identik dengan kemiskinan, selama dikelola dengan pendekatan teknologi dan kewirausahaan.
Ia mencontohkan penggunaan drone, sistem irigasi otomatis, hingga pemasaran hasil panen secara digital sebagai bentuk transformasi sektor pertanian.
“Pertanian sekarang sudah digital. Anak muda bisa memanfaatkan ini sebagai ladang bisnis dan inovasi,” ujarnya.
Menurutnya, daerah seperti Paser dan Penajam Paser Utara (PPU) memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pertanian modern, berkat luas lahan dan dukungan program swasembada pangan dari pemerintah.
Namun, hal itu hanya bisa terwujud jika generasi muda mau terlibat secara aktif.
Yenni menekankan pentingnya peran lembaga pendidikan dalam membangun minat terhadap sektor ini.
Ia mendorong sekolah dan kampus di Kaltim menghadirkan pelatihan dan praktik pertanian berbasis teknologi sebagai bagian dari kurikulum.
“Kita harus mulai dari bangku sekolah. Ajarkan bahwa bertani itu bisa modern, bisa untung, bisa jadi masa depan,” katanya.
Lebih jauh, Yenni menyebut kemandirian pangan merupakan isu strategis nasional yang membutuhkan regenerasi petani secara serius.
Ia mengingatkan bahwa ancaman krisis pangan global dan perubahan iklim membuat sektor ini harus dikelola oleh generasi yang adaptif dan inovatif.
“Pertanian adalah tulang punggung ketahanan pangan. Kalau tidak ada anak muda yang melanjutkan, kita akan defisit SDM pertanian dalam waktu dekat,” tegasnya.
DPRD Kaltim, kata Yenni, siap mendukung kebijakan yang memperluas peran generasi muda dalam pertanian, termasuk lewat insentif, akses permodalan, dan pembinaan wirausaha tani.
“Kita ingin anak muda melihat pertanian bukan sebagai beban, tapi sebagai peluang besar untuk sukses,” pungkasnya. (*)