search

Daerah

andi harunPemkot SamarindaBanjir di SamarindaGotong RoyongSungai Karang Mumus

Andi Harun Sebut Persoalan Banjir di Samarinda tidak Bisa Diselesaikan di Medsos

Penulis: Muhammad Riduan
1 hari yang lalu | 387 views
Andi Harun Sebut Persoalan Banjir di Samarinda tidak Bisa Diselesaikan di Medsos
Wali Kota Samarinda, Andi Harun saat memimpin gerakan bersih-bersih di Sungai Karang Mumus. (Presisi.co/Muhammad Riduan).

Samarinda, Presisi.co – Wali Kota Samarinda, Andi Harun berbicara mengenai terjadinya banjir di Kota Tepian. Menurutnya, banjir adalah persoalan kompleks yang dipengaruhi banyak faktor, termasuk kebijakan lingkungan dan aktivitas industri di wilayah sekitar.

Pernyataan tersebut disampaikan Andi Harun usai memimpin aksi bersih-bersih di Sungai Karang Mumus (SKM) dalam kegiatan bertajuk Gerakan Perahu Ketinting Pungut Sampah SKM, pada Sabtu, 31 Mei 2025 pagi.

Andi Harun bilang, banjir di Samarinda merupakan hasil dari banyak variabel di antaranya aktivitas pertambangan, perkebunan, serta pengupasan lahan yang masih terjadi di wilayah sekitar kota.

"Selain paritnya kita angkat sedimentasinya, saluran airnya kita harus bebaskan dari semua hal yang bisa menghambat ruang air. Tapi jangan kita lupakan ada kebijakan lingkungan yang harus mendukung kegiatan ini. Jadi kalau misalnya parit kita bersihkan tapi kegiatan tambang, kegiatan pengupasan lahan di sekitar Samarinda masih terjadi maka masih akan mengirim sedimentasi terus," ucapnya.

Orang nomor satu di Samarinda yang karib disapa AH ini, mengajak masyarakat untuk tidak hanya mengkritik, tetapi juga terlibat aktif dalam solusi, termasuk melalui aksi gotong royong seperti pungut sampah dan diskusi terbuka.

“Jangan berhenti di media sosial saja. Kalau ada yang punya masukan teknis, lebih baik disampaikan. Atau mungkin sesekali ngundang diskusi. Siapa tahu ada asupan teknisnya. Kalau misalnya makin terlibat secara konstruktif makin bagus," tuturnya.

Andi Harun menegaskan bahwa program teknis pengendalian banjir di Ibu Kota Kalimantan Timur ini terus berjalan. Ia meyakini bahwa program yang telah rencanakan sudah berjalan di koridor yang tepat.

“Selama hampir tiga tahun ini, kita relatif aman dari banjir (besar). Kalau sekarang terjadi anomali cuaca, yang menjenarilasi bahwa program kita tidak berhasil tak apa. Semua masukan tetap kita terima sebagai bentuk evaluasi,” ujarnya.

Selain faktor lingkungan, Wali Kota juga menyoroti kebiasaan masyarakat dalam membuang sampah yang turut memperparah kondisi banjir di Samarinda. Seperti halnya ketika saluran air tersumbat karena sampah yang dibuang sembarangan, dampaknya bukan hanya ke diri sendiri, tapi juga ke orang lain.

Maka ia pun mengajak masyarakat untuk lebih aktif dalam kegiatan bersih-bersih lingkungan dan tidak hanya ramai di media sosial.

"Daripada kita saling menyalahkan menghabiskan energi saling menilai yang tidak konstruktif. Lebih bagus terlibat masing-masing. Seperti gotong-royong, itu baru konkrit. Walaupun memungut sebiji sampah misalnya itu jauh lebih bagus," pungkasnya. (*)

Editor: Redaksi


Saluran WhatsApp Presisi

Ikuti saluran resmi Presisi.co untuk mendapatkan berita terkini langsung dari sumber terpercaya. [Klik untuk Gabung]