search

Advetorial

andi harunPemkot SamarindaSungai Karang MumusGerakan Perahu Ketinting Pungut Sampah

Andi Harun Pimpin Ratusan Warga Bersih-Bersih Sungai Karang Mumus

Penulis: Muhammad Riduan
1 hari yang lalu | 323 views
Andi Harun Pimpin Ratusan Warga Bersih-Bersih Sungai Karang Mumus
Wali Kota Samarinda, Andi Harun saat mengangkut sampah dari perahu usai memungut di Sungai Karang Mumus, Sabu 31 Mei 2025.(Presisi.co/Muhammad Riduan)

Samarinda, Presisi.co – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, memimpin langsung aksi bersih-bersih Sungai Karang Mumus (SKM) dalam kegiatan bertajuk Gerakan Perahu Ketinting Pungut Sampah SKM, Sabtu pagi, 31 Mei 2025.

Aksi ini melibatkan ratusan warga serta puluhan kapal nelayan dan perahu ketinting yang dikerahkan untuk mengangkut sampah dari aliran sungai.

Total sampah yang berhasil dikumpulkan dalam aksi sosial ini mencapai 12 meter kubik atau setara dua truk, yang kemudian dibawa ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) menggunakan truk penampungan.

“Sekali sebulan kita lakukan kegiatan ini. Bukan hanya untuk memungut sampah, tapi juga mengedukasi masyarakat agar semakin sadar dan terlibat dalam menjaga kebersihan lingkungan,” ujar Andi Harun.

Andi Harun menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremonial. Menurutnya, gerakan tersebut merupakan bagian dari strategi jangka panjang membangun kesadaran kolektif warga dalam menjaga kebersihan drainase, parit, dan lingkungan sekitarnya.

“Sebenarnya ada dua pesan dalam kegiatan ini: membersihkan sungai dan menyampaikan ajakan agar masyarakat ikut menjaga kebersihan, baik di sungai maupun di sekitar rumah masing-masing,” lanjutnya.

Yang menarik, para nelayan pun diminta berhenti melaut setengah hari demi ikut serta dalam kegiatan sosial ini. Andi Harun menyebut keterlibatan mereka sebagai bentuk simbiosis mutualisme.

“Nelayan istirahat setengah hari dan kita berbagi kepedulian. Ratusan kapal nelayan ikut terlibat, dan kita bisa lihat sendiri betapa banyaknya sampah di sungai,” tambahnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda, Endang Liansyah, menjelaskan bahwa jenis sampah yang paling dominan ditemukan adalah gulma air seperti ilung, potongan kayu, dan plastik. Ia menegaskan bahwa sosialisasi soal pengelolaan sampah akan terus digencarkan hingga November 2025.

“Kami terus mengajak masyarakat ikut serta atau minimal tidak membuang sampah sembarangan. Kalau tidak bisa bantu membersihkan, ya tolong urus sampah sendiri dan buang ke TPS,” katanya.

Endang juga mengingatkan bahwa persoalan sampah di SKM kerap berulang akibat kiriman dari wilayah hulu. Karena itu, peningkatan kesadaran menjadi kunci untuk menyelesaikan masalah lingkungan secara berkelanjutan. (*)

Editor: Redaksi


Saluran WhatsApp Presisi

Ikuti saluran resmi Presisi.co untuk mendapatkan berita terkini langsung dari sumber terpercaya. [Klik untuk Gabung]