search

Daerah

Kartu ParkirDishub SamarindaSistem parkir berlanggananPemkot SamarindaJukir Liar

Bye-bye Jukir Liar, Samarinda Mulai Terapkan Sistem Parkir Berlangganan

Penulis: Muhammad Riduan
7 jam yang lalu | 2 views
Bye-bye Jukir Liar, Samarinda Mulai Terapkan Sistem Parkir Berlangganan
Kepala Dishub Kota Samarinda, Hotmarulitua Manalu, saat diwawancarai mengenai Kartu Parkir Berlangganan.(Presisi.co/Muhammad Riduan)

Samarinda, Presisi.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda mulai menerapkan sistem parkir berlangganan sebagai upaya meningkatkan ketertiban parkir dan pelayanan kepada masyarakat.

Kepala Dishub Kota Samarinda, Hotmarulitua Manalu, mengungkapkan bahwa Bank Mandiri telah melakukan presentasi awal terkait sistem ini kepada Wali Kota Samarinda, Andi Harun. Namun, beberapa fitur pendaftaran masih perlu disempurnakan.

“Bank Mandiri sudah mempresentasikan ke kita. Cuma ada fitur-fitur pendaftaran yang harus diperbaiki oleh mereka. Saya minta kepada Bank Mandiri untuk mempercepat proses ini,” ujarnya.

Meski sistem elektronik masih dalam tahap penyempurnaan, masyarakat yang ingin berlangganan parkir sudah dapat melakukannya secara langsung.

“Bisa sekarang. Datang saja ke kantor Perhubungan, nanti akan diberikan link pendaftarannya,” tambahnya.

Adapun tarif parkir berlangganan telah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda), yakni Rp1 juta per tahun untuk kendaraan roda empat dan Rp400 ribu per tahun untuk roda dua. Jika dihitung secara harian, biaya tersebut setara dengan sekitar Rp2.700 per hari untuk mobil dan sekitar Rp1.100 per hari untuk motor.

“Itu sudah banyak. Ada juga yang di angkutan barang. Tetapi yang di sekitar itu ada sekitar 700 orang,” bebernya saat ditanya jumlah pendaftar.

Terkait penertiban parkir liar, pihaknya juga mengimbau warga untuk tidak memarkir kendaraan sembarangan, seperti di trotoar, persimpangan, dan di luar marka parkir. Saat ini, sejumlah lokasi parkir telah ditetapkan pemerintah, termasuk penerapan sistem parkir paralel.

“Kita harapkan masyarakat mau tertib. Jangan parkir sembarangan hanya karena ingin dekat dengan tempat tujuan. Contohnya di Teras Samarinda, masyarakat lebih memilih parkir di Indomaret karena malas berjalan kaki, padahal parkir di sana bukan diperuntukkan untuk pengunjung Teras Samarinda,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa kebiasaan parkir sembarangan turut mendorong tumbuhnya juru parkir liar yang pada akhirnya merugikan pengguna jalan maupun pemilik toko. (*)

Editor: Redaksi