search

Berita

Tolak RUU TNIDemo RUU TNIRUU TNIUU TNI

Polisi Semprot Water Cannon Saat Massa Demo RUU TNI Tengah Berbuka Puasa

Penulis: Rafika
Kamis, 20 Maret 2025 | 134 views
Polisi Semprot Water Cannon Saat Massa Demo RUU TNI Tengah Berbuka Puasa
Aksi tolak Undang-Undang TNI yang digelar kalangan mahasiswa di depan Gedung DPR RI Jakarta masih berlanjut. Ketika waktu berbuka puasa tiba, dari atas mobil komando salah satu peserta aksi mengumandangkan azan. (Suara.com/Rakha)

Presisi.co - Aksi unjuk rasa menolak Undang-Undang TNI di depan Gedung DPR masih terus berlangsung pada Kamis (20/3/2025).

Ketika waktu berbuka puasa tiba sekitar pukul 18.10 WIB, seorang peserta aksi mengumandangkan azan dari atas mobil komando. Massa yang berada di lokasi rehat sejenak untuk berbuka puasa.

Namun, dari dalam area Komples Parlemen, aparat masih terus menyemprotkan water cannon ke arah massa.

Meski begitu, peserta aksi tetap mengumandangkan azan. Sementara peserta aksi lainnya memprotes aksi penembakan water cannon tersebut.

"Ini lagi buka puasa, kenapa disiram terus?" ucap seorang peserta aksi, sebagaimana diberitakan Suara.com --jaringan Presisi.co.

"Tahan, tahan, jangan terprovokasi. Kita sedang berbuka puasa," kata orator dari mobil komando.

Hingga pukul 18.25 WIB, massa masih bertahan dan belum menunjukkan tanda-tanda akan membubarkan diri.

Sebelumnya, gelombang massa yang terdiri dari mahasiswa dan masyarakat sipil berhasil merobohkan pagar depan Gedung DPR. Dengan menggunakan beberapa tali tambang, mereka menarik pagar hingga roboh dan mulai memasuki kompleks parlemen.

Namun, aksi ini langsung dihadang oleh barikade polisi yang dilengkapi tameng. Tak hanya itu, aparat juga merespons dengan menembakkan water cannon.

Alhasil, massa berhamburan dan beberapa peserta aksi terjatuh saat berusaha menghindar. Polisi dan massa aksi sempat terjadi kontak fisik.

Menanggapi aksi penolakan terhadap UU TNI, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin memilih bersikap santai.

"Saya tadi menyampaikan di dalam sidang paripurna, saya mengucapkan terima kasih pada teman-teman (massa pendemo) yang ikut menolak," kata Sjafrie usai RUU TNI disahkan jadi UU di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/3/2025).

Namun, ia mengatakan, semua masyarakat yang menolak tetap keluarga bangsa Indonesia.

"Tetapi jangan lupa, kita adalah keluarga bangsa Indonesia yang harus menjaga persatuan dan kesatuan menghadapi ancaman, baik itu secara konvensional maupun tidak konvensional," katanya. (*)

Editor: Redaksi