Aparat Diduga Pakai Ambulans untuk Jebak Demonstran Tolak RUU TNI, Korban Dibawa ke Polres Bukan RS
Penulis: Rafika
Rabu, 26 Maret 2025 | 239 views
Ambulans yang disiapkan untuk membantu demonstran (X/humaniesproject)
Presisi.co - Aksi demonstrasi menolak pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) TNI di sejumlah wilayah Indonesia diwarnai dugaan intimidasi oleh aparat kepolisian.
Salah satu insiden yang menuai atensi publik terjadi di Karawang, Jawa Barat. Aparat kepolisian diduga menjebak peserta aksi yang mengalami sesak napas dengan menggunakan ambulans. Alih-alih menuju rumah sakit, ambulans itu justru membawa korban ke Polres.
Menurut laporan akun Twitter/X Humanies Project, sebuah ambulans yang berjaga di titik aksi kawasan Al Jihad, Karawang, diduga dimanfaatkan aparat untuk menangkap demonstran.
Awalnya, ambulans tersebut disiapkan untuk memberikan bantuan medis bagi peserta aksi yang membutuhkan pertolongan.
Namun, ketika seorang demonstran yang mengalami sesak napas masuk ke dalam ambulans, aparat ikut masuk dan mengancam mengubah rute ke Polres Karawang, bukan ke rumah sakit.
Tim Humanies Project juga mengungkap adanya komunikasi mencurigakan sebelum insiden terjadi. Mereka menerima permintaan melalui pesan langsung (direct message/DM) untuk mengirimkan ambulans ke lokasi aksi.
Namun komunikasi dengan pengirim pesan terkesan tidak jelas. Setelah ditelusuri, pihak yang meminta ambulans ternyata tidak berada di lokasi demonstrasi.
"Saat ambulans tiba, aparat sudah menunggu di lokasi. Kami menduga ambulans sengaja dijadikan jebakan bagi peserta aksi yang membutuhkan pertolongan medis. Tim Humanies Project juga mendapat informasi bahwa petugas ambulans diancam dan dipaksa untuk membawa korban ke Polres, bukan ke rumah sakit," tulis akun tersebut, dikutip Rabu (26/3/2025).
“Kami mengecam keras tindakan ini dan menegaskan bahwa ambulans harus digunakan murni untuk kepentingan medis dan kemanusiaan, bukan untuk kepentingan lain yang merugikan mereka yang membutuhkan pertolongan. Mohon sebarluaskan informasi ini agar kejadian serupa tidak terulang,” tulis akun tersebut.
Menanggapi tudingan ini, Kapolres Karawang, AKBP Edwar Zulkarnain, membantah keras kabar tersebut dan menyebutnya sebagai hoaks. Menurutnya, justru pihak kepolisian yang berupaya mencari ambulans untuk memberikan pertolongan pertama kepada massa yang terluka.
Edwar juga menegaskan demonstran yang ditangkap bukan mahasiswa, melainkan kelompok yang telah melakukan aksi kriminal dengan merusak fasilitas negara.
"Kita tidak bisa mengatakan itu mahasiswa. Itu kelompok kriminal, tidak begitu cara mahasiswa. Ini sudah mengarah pada kriminal karena sudah melakukan perusakan gedung DPRD," kata Edwar. (*)