search

Berita

Band SukataniBayar Bayar Bayar

Profil Band Sukatani, Grup Musik yang Lagi Viral Gegara Bikin Lagu Nyindir Polisi

Penulis: Rafika
Jumat, 21 Februari 2025 | 303 views
Profil Band Sukatani, Grup Musik yang Lagi Viral Gegara Bikin Lagu Nyindir Polisi
Band Sukatani. (Instagram)

Presisi.co - Band punk agraria, Sukatani, kembali menjadi sorotan setelah beredar dugaan bahwa mereka dipaksa membuat video permohonan maaf terkait lagu mereka yang berjudul "Bayar Bayar Bayar". Lagu ini sempat viral di media sosial karena liriknya yang menyinggung praktik pembayaran kepada oknum polisi.

Gitaris band Sukatani sendiri mengakui bahwa lagu tersebut memnag ditujukan untuk oknum polisi. Kini, band Sukatani menyampaikan permintaan maaf kepada publik soal lagunya tersebut serta menarik lagu "Bayar Bayar Bayar" dari berbagai platform musik.

 

Namun, permintaan maaf band Sukatani itu justru membuat warganet curiga adanya intimidasi dari pihak-pihak tertentu. Alhasil, warganet ramai-ramai menyuarakan dukungan mereka untuk Sukatani melalui tagar #KamiBersamaSukatani.

Penasaran dengan band Sukatani? Berikut Presisi.co sediakan ulasan profilnya yang diambil dari berbagai sumber.

Band Sukatani merupakan band asal Purbalingga, Jawa Tengah. Seperti namanya, band ini kerap membawakan lagu-lagu yang menyuarakan suara para petani.

Sukatani dibentuk pada tahun 2022 oleh dua musisi yang memiliki kepedulian terhadap isu-isu agraria, yakni Muhammad Syifa Al Lutfi dengan nama panggung Alectroguy sebagai gitaris dan Novi Citra Indriyati alias Twister Angel sebagai vokalis.

Band Sukatani lahir pada dari tekad kuat Novi Citra Indriyati untuk terus bermusik meski harus menjalani kehidupan sebagai buruh dengan berbagai tantangan. Sebelum membentuk Sukatani, Novi telah aktif bermusik sejak 2013 sebagai personel band. Baginya, musik menjadi ruang untuk menuangkan kegelisahannya lewat menulis lirik.

Sementara itu, perjalanan pertemanannya dengan Al, rekan sesama personel Sukatani, dimulai sejak mereka tergabung dalam komunitas petani muda Harvestmind di Purbalingga pada tahun 2017. Pertemuan ini menjadi awal dari kolaborasi mereka dalam mengangkat isu-isu sosial melalui musik.

Band yang lengkat dengan genre punk wave itu memiliki identitas unik yang tampak dari gaya penampilan para personelnya yang selalu mengenakan penutup kepala di setiap penampilan.

Penutup kepala atau balaclava itu juga menjadi simbol perlawanan band Sukatani. Dengan 'topeng' tersebut, band Sukatani berkarya secara anonim.

Nama Sukatani mencerminkan filosofi yang erat dengan dunia pertanian. Secara harfiah, "Suka-tani" dapat diartikan sebagai kecintaan terhadap segala hal yang berkaitan dengan pertanian.

Hal ini juga tercermin dalam aksi mereka saat tampil di atas panggung, di mana para personelnya kerap membawa dan membagikan sayuran kepada penonton sebagai bentuk simbolis dari semangat agraria yang mereka usung.

Menariknya, nama Sukatani sebenarnya berasal dari sebuah desa, tetapi seiring waktu, band ini mendapat julukan sebagai "punk agraria." Julukan tersebut tidak lepas dari lirik-lirik lagu mereka yang sering mengangkat tema tentang pentingnya pertanian dan apresiasi terhadap para petani yang sering terabaikan.

Salah satu lagu mereka yang menuai perhatian adalah "Bayar Bayar Bayar", yang menjadi bagian dari album Gelap Gempita yang dirilis pada Juli 2023. Album ini juga memuat lagu-lagu lain seperti "Alas Wirasaba", "Realitas Konsumerisme", dan "Gelap Gempita".

Berkat karya-karya mereka yang selalu menyuarakan isu sosial, album Gelap Gempita berhasil masuk dalam daftar Karya Seni Pilihan Tempo 2023, sebuah pencapaian yang semakin mengukuhkan eksistensi Sukatani di kancah musik independen.

Bagi kalian yang tertarik lebih dalam dengan band Sukatani, bisa mengikuti mereka di Instagram @sukatani.band. (*)

Editor: Rafika