search

Berita

Anies-AhokPDIPAnies BaswedanAhokBasuki Tjahaja PurnamaPilkada 2024

Anies Akui Sedang Komunikasi Intens dengan Ahok Jelang Pilkada 2024, Sinyal Duet?

Penulis: Rafika
Rabu, 31 Juli 2024 | 2.702 views
Anies Akui Sedang Komunikasi Intens dengan Ahok Jelang Pilkada 2024, Sinyal Duet?
Anies-Ahok. (Ist)

Presisi.co - Menjelang perhelatan Pilkada 2024, mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menjalin komunikasi intens. Belakangan ini, keduanya kerap berbincang-bincang melalui aplikasi WhatsApp.

Hal ini disampaikan oleh Anies Baswedan saat menanggapi pertanyaan tentang kans duet Anies-Ahok di Pilkada 2024 dari wartawan. 

Dikatakan Anies, obrolannya dengan Ahok hanya sebatas percakapan antar teman yang biasa dilakukan oleh siapa saja.

"Ngobrol sebagai teman saja, sebagai sama-sama warga. Hal yang biasa kan itu, teman-teman juga komunikasi dengan siapa saja," ujar Anies di Jatiwaringin, Bekasi, Selasa (30/7/2024), disadur dari Suara.com.

Mantan capres itu mengatakan dirinya tak membahas persoalan politik dengan Ahok. Meskipun kini Ahok diketahui telah menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP.

"Kami enggak pernah membahas urusan-urusan politik. Kami membahasnya tentang pribadi-pribadi kami aja," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, mengatakan partai besutan Megawati Soekarnoputri itu belum memutuskan akan mendukung Anies Baswedan untuk perebutan kursi DKI Jakarta 1. Menurutnya, saat ini PDIP masih memantau dinamika politik.

"Masih belum (dukung Anies), kita masih dalam proses untuk melihat dinamika dan bagaimana suara akar rumput," kata Djarot di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Sabtu (27/7/2024).

Sebagai politikus yang pernah memimpin Ibu Kota, Djarot mengatakan pembangunan Jakarta lima tahun ke depan harus dilihat. Untuk itu, pihaknya masih mendengarkan dinamika dari rakyat.

"Bagaimana pembangunan Jakarta lima tahun ke depan harus lebih bagus daripada yang sekarang, karena apa? Meskipun bukan ibu kota, Jakarta tetap menjadi daerah khusus Jakarta. Jadi kita harus terus mendengarkan," katanya. (*)

Editor: Rafika