search

Daerah

Pemkot Samarinda Dinkes Samarinda Kader Posyandu Prevalensi Stunting

Kegiatan Jambore Kader Posyandu 2024 Resmi Dibuka di Samarinda

Penulis: Giovanni Gilbert Anras
Jumat, 12 Juli 2024 | 215 views
Kegiatan Jambore Kader Posyandu 2024 Resmi Dibuka di Samarinda
Kegiatan Jambore Kader Posyandu 2024 di Hotel Mercure Samarinda pada Jumat (12/7/2024). (Ist)

Samarinda, Presisi.co - Kegiatan Jambore Kader Posyandu 2024 secara resmi dimulai di Hotel Mercure Samarinda pada hari Jumat (12/7/2024). Acara yang berlangsung selama dua hari ini dihadiri oleh 118 kader Posyandu, 26 pendamping dari Puskesmas, dan 10 pendamping dari kecamatan. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda, dr Ismid Kusasih, menekankan pentingnya peran kader Posyandu dalam pencegahan dan promosi kesehatan di masyarakat.

"Kesehatan tidak bisa dibangun dari unsur kesehatan saja. Kader Posyandu adalah ujung tombak untuk keberhasilan pelayanan, terutama usaha pencegahan dan promosi kesehatan," ujar dr Ismid Kusasih dalam sambutannya.

Jambore ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader Posyandu serta semangat mereka dalam melayani masyarakat. Acara ini juga menjadi ajang evaluasi berbagai pelatihan, orientasi, workshop, dan bimbingan teknis yang telah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Samarinda.

Selama jambore, peserta akan mengikuti berbagai penilaian, termasuk tes individu pada 12 Juli 2024, penilaian kelompok seperti yel-yel, dan penilaian wawancara. Tim penilai terdiri dari lintas program Dinas Kesehatan Kota Samarinda. Kader yang berpartisipasi dalam lomba ini adalah mereka yang bertugas di Posyandu aktif dan memiliki Surat Keputusan (SK) dari kelurahan maupun Puskesmas.

Dr Ismid Kusasih juga menekankan bahwa kesehatan promotif dan preventif memerlukan kolaborasi semua pihak. "Kader Posyandu ini yang menggerakkan upaya-upaya pencegahan. Mereka sudah terstruktur puluhan tahun," katanya.

Kader Posyandu, yang bukan bagian dari struktur organisasi Dinkes melainkan pemberdayaan masyarakat, telah terbukti efektif. "Pada saat pengukuran prevalensi stunting pada Juni lalu, mereka bergerak dengan digerakkan oleh PKK. Hasilnya, dalam sebulan intervensi penimbangan bayi, balita, dan anak mencapai 60 persen, mengubah dashboard kami yang sebelumnya merah," ujar dr Ismid.

Dengan adanya jambore ini, diharapkan kader Posyandu semakin memahami siklus hidup manusia dari bayi hingga lansia. "Setahun ini sudah mengadakan pelatihan peningkatan pengetahuan. Kami berharap mereka memahami bagaimana menjaga kesehatan anak, usia produktif, hingga lansia. Makanya ada kader Posyandu remaja dan lansia, bukan hanya balita," tambahnya.

Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam memastikan kesehatan masyarakat Samarinda semakin baik dan terjaga melalui peran aktif kader Posyandu. (*)

Penulis: Gio

Editor: Ridho M