Penulis: Giovanni Gilbert Anras
Minggu, 23 Juni 2024 | 581 views
Samarinda, Presisi.co - Diskusi ringan yang bertajuk "Siapa Kandidat Bakal Calon Wakil Wali Kota Layak Dampingi Andi Harun" digelar di Kafe Setiaphari Coffee, Jalan Ir Juanda, pada Sabtu malam, 22 Juni 2024. Acara yang diinisiasi oleh media Pojoknegeri.com ini menghadirkan suasana hangat dan penuh antusiasme.
Andi Harun, Wali Kota Samarinda sekaligus bakal calon wali kota pada Pilkada 2024, turut hadir memeriahkan diskusi yang menggali potensi calon pendampingnya. Beberapa nama mencuat dalam diskusi ini, seperti Saefuddin Zuhri, Daniel Mahendra Yuniar, Agus Tri Sutanto, dan Syaparuddin, yang masing-masing berbagi ide dan visi mereka.
Syaparuddin membuka perbincangan dengan mengedepankan niat tulusnya untuk maju dalam pilkada sebagai bentuk ibadah. "Maju pilkada harus diniatkan sebagai ibadah. Mengabdi kepada masyarakat itu adalah bentuk ibadah," ujarnya dengan penuh keyakinan. Ia menekankan pentingnya niat baik dalam setiap langkah pengabdian demi kemajuan kota dan masyarakat Samarinda.
Menanggapi pemikiran Syaparuddin, Saefuddin Zuhri menyatakan dukungannya. Ia melihat semangat pengabdian sebagai modal utama dalam memajukan Samarinda. "Dengan niat yang tulus dan ikhlas, kita dapat membawa Samarinda ke arah yang lebih baik," kata Saefuddin penuh semangat.
Agus Tri Sutanto menambahkan warna dalam diskusi dengan membagikan kisah inspiratif tentang ibunya. "Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang. Pesan ibu saya mengilhami saya untuk memberikan dampak positif bagi Samarinda," tuturnya.
Sementara itu, Daniel Mahendra Yuniar, yang memiliki pengalaman luas dari Jawa hingga Sulawesi, melihat Samarinda sebagai kota yang seksi dengan banyaknya pendatang. Ia berencana meningkatkan investasi di kota ini. "Kegilaan pemimpin Wali Kota Samarinda menginspirasi saya. Saya ingin belajar menata kota ini menjadi lebih baik," ungkap Daniel.
Andi Harun, dalam episodenya yang kedua, menegaskan pentingnya diskusi seperti ini sebagai wadah penyampaian ide dan gagasan. "Diskusi ini menarik karena dapat dijadikan tradisi dalam menyongsong pilkada mendatang. Narasi dan gagasan adalah kunci dalam menyampaikan aspirasi kepada masyarakat," tegas Andi.
Ia juga menyoroti pentingnya diskusi bukan hanya sebagai ajang elektoral, tetapi juga sebagai sarana penyampaian ide yang rasional kepada masyarakat. "Parade gagasan ini sebaiknya tidak hanya bersifat elektoral, namun sebagai wadah untuk menyampaikan visi yang dapat mempengaruhi pilihan masyarakat secara lebih rasional," jelasnya.
Diskusi ini menjadi kritikal dalam konteks RPJPN nasional dengan tema pembangunan berkelanjutan menuju Indonesia Emas. Andi menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan pembangunan yang tidak parsial dan berkelanjutan. "Wawasan ini memungkinkan pembangunan yang tidak bongkar pasang dan lebih terkoordinasi," pungkasnya.
Dengan semangat kolaborasi dan visi yang jelas, Samarinda bersiap menyambut Pilkada 2024 dengan optimisme dan harapan baru. (*)