Jalin Kolaborasi, Pemkot Samarinda Komitmen Lakukan Pemeliharaan Sungai
Penulis: Nelly Agustina
Kamis, 27 Juli 2023 | 928 views
Samarinda, Presisi.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dan Balai Wilayah Sungai (BWS) IV Kalimantan sebagai leading sektor melakukan susur sungai dalam rangka memperingati Hari Sungai yang jatuh pada tanggal 27 Juli. Hal ini pun dilakukan serentak secara nasional menuju World Water Forum yang ke-10.
Turut Hadir dalam kegiatan ini Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR-PERA) Provinsi Kalimantan Timur Aji Fitra Firnanda, Asisten II Pemkot Samarinda Sam Saimun, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda Suwarso dan perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Pelaksanaan kegiatan ini di Sungai Karang Mumus pangkalan Gerakan Memungut Sehelai Sampah (GMSS) Jalan Abdul Mutholib, Kelurahan Sungai Pinang Luar, Kecamatan Samarinda Kota pada Kamis 27 Juli 2023.
Aji Fitra mengatakan pihaknya sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan ini, hal ini bertujuan untuk menjaga sungai agar lestari, bersih, dan bermanfaat. Hal ini juga diharapkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dikarenakan tugas menjaga sungai bukan hanya tanggung jawab pemerintah.
“Peran masyarakat sangat penting dan sangat dibutuhkan," sebutnya.
Aji Fitra menjelaskan bahwa perubahan yang harus dicapai paling utama adalah perubahan pada perilaku. Aktivitas masyarakat sangat berpengaruh terhadap kelestarian sungai baik dari sampah dan juga ekologinya. Masyarakat diharap dapat disiplin sehingga kebersihan akan mudah dicapai.
Ia menjelaskan bahwa pada 2018, masih penuh pemukiman di bantaran Sungai Karang Mumus, yang berdampak pada tinggi air di Bendungan Benanga hingga 75 cm, saat itu jika dibiarkan akan tenggelam. Namun, baik Pemerintah Provinsi, Pemkot Samarinda dan BWS IV Kalimantan berkomitmen untuk melakukan normalisasi untuk mengurangi beban sungai dan telah terlihat hasilnya.
“Maka sekarang banjir tidak begitu lama seperti tahun sebelumnya, itu ya hasil dari kolaborasi,” ungkapnya.
Aji Fitra mengatakan porsi kerja normalisasi sungai dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan selanjutnya pada porsi sosialnya ditangani oleh Pemkot Samarinda. BWS IV Kalimantan yang melakukan porsi kerja penurapan dan juga memastikan kedalaman yang cukup baik. Namun terdapat beberapa segmen yang harus segera dituntaskan.
“Tahun ini harus segera kita selesaikan, targetnya tahun ini bisa bersih secara keseluruhan,” tambahnya.
Menambahkan Asisten II Pemkot Samarinda Sam Saimun mengatakan Pemkot Samarinda akan menggiatkan kegiatan ini dengan mengusulkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan. Pemkot Samarinda juga akan melakukan penurapan di sekitar Sungai Karang Mumus yang telah di normalisasi.
“Nantinya pemkot akan fokus pada pemeliharaan sungai secara masif,” tegas dia.
Terkait dengan perizinan industri yang menghasilkan sampah, Sam Saimun mengatakan prosesnya bertahap, utamanya terkait penerapan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Sehingga tidak langsung terbuang ke sungai dan mengurangi pencemaran limbah. Bahkan, Perwali terkait pengolahan IPAL pada Industri telah lama dibentuk.
“Jadi masih perlahan sehingga dapat mengubah perilaku manusia,” sambungnya.
Sam Saimun mengatakan bahwa pada proyeksi jangka panjangnya perubahan perilaku masyarakat juga dapat dikolaborasikan dengan Badan Usaha Milik RT (BUMRT). Hal tersebut utamanya terkait daur ulang sampah menjadi produk berdaya guna dan kembali ke masyarakat.
Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya akan masif melakukan pemeliharaan sungai agar dapat diberdayakan kembali. Setelah berbicara dengan ahli, paling lama melakukan penjernihan sungai kurang lebih tujuh tahun.
“Hal tersebut, merupakan rencana jangka panjang Kota Samarinda,” pungkasnya. (*)