Evaluasi Soal Sekolah Favorit dan PPDB Online, Komisi IV DPRD Panggil Disdikbud Samarinda
Penulis: Nelly Agustina
Kamis, 13 Juli 2023 | 883 views
Samarinda, Presisi.co – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda memanggil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda melalui Raat Dengar Pendapat pada Kamis, 13 Juli 2023.
Disdikbud Samarinda dipanggil untuk evaluasi kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan permasalahan terkait program pendidikan lainnya.
Sekertaris Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Deni Hakim mengatakan terkait PPDB Online yang sudah berjalan cukup bagus namun memiliki beberapa catatan. Di antaranya soal keberadaan sekolah favorit yang sebenarnya sudah ditiadakan sejak memakai sistem PPDB online.
Pihaknya juga melihat terdapat kenaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Samarinda sebagai pembuktian dari peningkatan sistem pendidikan.
Politisi Gerindra ini juga menjelaskan bahwa kasus titipan saat PPDB yang masih sering ditemukan menjadi catatan. Namun pihaknya tidak menemukan kasusnya pada tingkatan SD dan SMP.
“Makanya tugas kita harus menghapuskan bias-bias tentang pemikiran sekolah favorit, semua sekolah sudah di tunjang untuk memnuhi standard pendidikan, tinggal dimaksimalkan kembali,” nilainya.
Di sisi lain, Deni juga sampaikan bahwa serapan anggaran Disdikbud Samarinda saarlt ini barh mencapai 50 persen. Terpenting lanjut dia, pada penganggaran selanjutnya dapat dimaksimalkan pada pembangunan fasilitas untuk mendukung pembelajaran.
“Harapannya nanti juga Disdikbud Samarinda dapat mencari sumber dana lain selain APBD untuk memenuhi standar fasilitas pendidikan,” ucapnya..
Menanggapi hal itu. Kepala Disdikbud Kota Samarinda, Asli Nuryadin mengatakan pihaknya terus berupaya untuk menghapus bias-bias permasalahan sekolah favorit. Permasalahannya semakin sedikit disbanding tahun sebelumnya, utamanya pada tingkatan SD (Sekolah Dasar). Permasalahan kuota sekolah yang over load, telah diatasi dengan baik. Pihaknya bekerjasama dengan sekolah swasta untuk menampung sebagian siswa tersebut.
“Walaupun ada, namun secara keseluruhan telah menurun,” ungkapnya.
Sedangkan, untuk rencana tahun 2024, Asli Nuryadin menjelaskan bahwa pihaknya fokus untuk pembangunan sekolah internasional atau sekolah terpadu, minimal satu.
Pihaknya menginginkan untuk semua sekolah dapat memenuhi standar internasional, namun berkaitan dengan anggaran yang ada maka dipilih satu sekolah sebagai percontohan dahulu. Hal ini akan berkaitan dengan Kota Samarinda sebagai Kota Penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) yang membutuhkan kualitas dengan standar internasional.
Terkait APBD Perubahan, Asli katakan akan fokus pada perbaikan-perbaikan fasilitas sekolah seperti paping lapangan, perbaikan toilet dan penyediaan sarana-prasarana.
“Sekolah Internasional karena membutuhkan anggaran besar harus dianggarkan pada 2024, sementara pada perubahan kita fokus pada perbaikan fasilitas,” pungkasnya. (*)