Warga Sungai Kunjang Ingin Pemkot Samarinda Siapkan Lahan Pemakaman Baru
Penulis: Nelly Agustina
Rabu, 17 Mei 2023 | 699 views
Samarinda, Presisi.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menggelar Konsultasi Publik bersama Badan Pertanahan Nasional untuk Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Sungai Kunjang pada Rabu, 17 Mei 2023.
Turut hadir dalam konsultasi tersebut baik via daring juga luring Kepala Bidang Penataan Ruang Nurfidah Puniastuti, Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda Eko Elyasmoko, Sekretaris Kecamatan Sungai Kunjang Dili Satrio Handoko, Kelurahan Se-Kecamatan Sungai Kunjang dan RT Se-Kecamatan Sungai Kunjang.
“Konsultasi ini dimaksudkan untuk menyerap aspirasi kebutuhan warga tentang lingkungan dan tata ruang,” ungkap Nurfidah.
Nurfidah mengatakan, masukan untuk RDTR Kecamatan Sungai Kunjang tidak jauh beda dengan Kecamatan lainnya, namun yang membedakan adalah kebutuhan akan lahan pemakaman.
“Bedanya hari ini ada masukan soal pemakaman, terlebih semuanya sama seperti penanggulangan banjir dan drainase,” ungkapnya.
Nurfidah juga mengatakan perihal Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang harus sesuai dengan undang-undang dimiliki oleh pemkot. Jka ditemukan lokasi potensial untuk RTH maka akan segera diusulkan ke Wali Kota Samarinda Andi Harun.
“Harus ada pembebasan penggantian tapi saran dari ATR/BPN ya diminimalisir karena akan menghasilkan konflik berkepanjangan,” ungkapnya.
Selain Konflik pembebasan lahan, Nurfidah sampaikan bahwa dapat dipastikan pembebasan lahan akan memakan dana anggaran yang tidak murah.
“Maka harus di inventarisir dengan baik dan di detailkan dengan baik,” sambungnya.
Hasil dari konsultasi publik ini nantinya akan menjadi acuan untuk melakukan ijin bagi pelaku usaha dan pemkot.
“Karena perlu kajian lingkungan dan dampaknya, belum lagi apakah lahan yang akan diolah bagian dari RTH atau tidak,” jelasnya.
Terkait itu, Ketua RT 2 Kelurahan Karang Asam Ilir Heru Cahyono ungkapkan bahwa yang paling mendesak bagi warga adalah lahan untuk pemakaman karena diperkirakan dalam waktu 1 atau 2 tahun lahan yang tersedia akan penuh.
“Ini adalah rancangan untuk 20 tahun ke depan,” ungkapnya.
Heru juga mengatakan bahwa pihaknya sudah mencoba untuk mencari lahan baru untuk pemakaman namun harganya sangat mahal dan tidak akan cukup membeli walaupun melalui iuran warga.
“Harganya mencapai Rp 2 miliar, maka kami meminta untuk Pemkot Samarinda dapat mensubsidi pengadaan lahan pemakaman ini,” pungkasnya. (*)