Wali Kota Andi Harun: Siaga Hepatitis Misterius, Pelayanan Publik Berjalan Normal
Penulis: Jeri Rahmadani
Senin, 09 Mei 2022 | 1.096 views
Samarinda, Presisi.co - Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menegaskan pelayanan publik oleh Pemerintah Kota Samarinda akan berjalan normal meski saat ini ada ancaman hepatitis misterius di Indonesia.
Seperti diketahui, penyakit yang belum teridentifikasi asal-usulnya itu diduga mengakibatkan 3 anak meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta sejak dirawat dua pekan per 30 April 2022 lalu.
Dari hasil pemeriksaan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, 3 anak yang dimaksud sejatinya telah mendapatkan vaksinasi, kendati tak terlindung dari hepatitis misterius lantaran virusnya berbeda dari hepatitis A, B, C, D atau E yang sudah diketahui sebelumnya.
Andi Harun mengatakan, pemerintah harus lebih kuat daripada masalah yang dihadapi, mulai dari pandemi Covid-19 hingga yang teranyar soal kasus hepatitis misterius.
"Kita harus lebih kuat daripada masalah, termasuk ancaman hepatitis akut misterius itu. Kita bertindak dan mengantisipasi, tapi kita tidak boleh panik, tak boleh kita berhenti melakukan pekerjaan-pekerjaan rutin kita," ucap Andi Harun, Senin, 9 Mei 2022.
Meski demikian, lanjut Andi Harun, pemerintah tetap akan bersiaga dan terus memantau perkembangan mengenai potensi penyakit hepatitis misterius masuk ke Kota Tepian.
"Samarinda siaga terhadap kemungkinan kondisi terjadinya keterjangkitan. Tapi mudah-mudahan tidak ada," imbuhnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda, Ismid Kusasih, menyatakan kasus hepatitis misterius di Samarinda nihil.
Kendati Ismid mengimbau kepada masyarakat, khususnya anak-anak, untuk membatasi aktivitas dan tidak keluar rumah dan makan-makanan di luar seperti arahan dari Kemenkes RI.
"Sering mencuci tangan, tidak makan di luar rumah, tidak berenang di tempat rekreasi," kata Ismid menirukan imbauan Kemenkes RI saat dikonfirmasi, Senin, 9 Mei 2022.
Ismid menerangkan, seluruh pemberitaan mengenai perkembangan hepatitis akut akan diinformasikan satu pintu melalui Kemenkes RI.
"Semua informasi satu pintu dari kementerian. Kami hanya imbauan kewaspadaan, itu sudah petunjuk dari Kemenkes RI," pungkasnya. (*)