Pengumunan Peserta Beasiswa Kaltim Tuntas Masih Menunggu Tahap Verifikasi Faktual
Penulis: Jeri Rahmadani
Rabu, 28 Juli 2021 | 1.364 views
Samarinda, Presisi.co – Peserta pendaftaran Beasiswa Kaltim Tuntas dan Kaltim Stimulan harus kembali menunggu dana pencairan beasiswa.
Pasalnya, 6 anggota Badan Pengelola Beasiswa Kaltim Tuntas (BP-BKT) dan sekretariat beasiswa dikabarkan terpapar Covid-19 membuat proses verifikasi faktual peserta pendaftar belum bisa dilaksanakan.
Ketua BP-BKT Iman Hidayat menjelaskan, berdasarkan pengumuman yang dibagikan dalam portal beasiswa.kaltimprov.go.id, sesuai petunjuk dan arahan Gubernur Kaltim Isran Noor atas pemberalakuan PPKM di Kaltim, maka rencana pengumuman beasiswa kaltim tuntas dan kaltim stimulan yang sebelumnya dijadwalkan pada 30 Juli 2021, ditunda dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Iman Hidayat mengatakan, saat ini pun dirinya sendiri dan dan tim sekretariat beasiswa Faisal Erlangga Sanora, sedang melakukan isolasi mandiri (isoman), selain 6 anggota BP-BKT.
"Delapan orang semuanya. Enam petugas anggota BP-BKT, dan dua isoman," tuturnya saat dikonfirmasi, Selasa 27 Juli 2021.
Diketahui, pada beasiswa kaltim tuntas dan stimulan tahun 2021 ini terdapat pendaftar sebanyak 110.582 orang. Terdiri atas 12.977 pelamar kategori tuntas pendidikan tinggi, 14.180 stimulan pendidikan tinggi, dan 83.425 stimulan siswa.
Iman Hidayat menjelaskan, verifikasi faktual merupakan proses mendata dan identifikasi berkas peserta pendaftar. Seperti dokumen keterangan tidak mampu, rekomendasi fakultas, dan identitas diri, serta berkas persyaratan lainnya dalam beasiswa ini.
"Yang mencurigakan misalnya ada indeks prestasinya kok ada bayang-bayang di fotokopi nya itu. Jangan-jangan tidak asli. Nah itu yang di identifikasi. Kemudian KTP nya misalnya ada tempelan. Nilai juga ada seperti itu. Sudah ditemukan semua," ungkap Iman Hidayat.
Meski demikian, Iman Hidayat menyatakan saat ini persoalan tersebut belum dilakukan verifikasi. Menurutunya, begitu dilakukan verifikasi dan ternyata memang palsu, maka akan di data terdahulu lalu kemudian dihilangkan, dan baru bisa dihitung dan diartikan pemalsuan.
"Kalau di verifikasi ternyata tidak benar, tapi ada keterangan dari kampusnya yang menyatakan itu benar, berarti kan berjalan saja," lanjut Iman Hidyaat.
"Pemalsuan data belum bisa dipastikan kalau verifikasi faktualnya belum jalan. Verifikasi faktual bisa berlanjut menunggu PPKM selesai. Tapi kalau skoring dan rangking sudah semua, tinggal beberapa verifikasi faktual saja," pungkasnya. (*) Editor: Rizki