Penulis: Jeri Rahmadani
Selasa, 06 April 2021 | 1.469 views
Samarinda, Presisi.co – Perlahan tapi pasti penanganan banjir terus diseriusi Pemkot Samarinda. Terbaru, masterplan penanganan banjir tengah dimatangkan. Wali Kota Samarinda Andi Harun pun menyiapkan ancang-ancang jika ternyata ada potensi sengketa lahan saat menerapkan masterplan.
Andi Harun menegaskan, pengendalian banjir ditangani menyeluruh dimulai dari hulu ke hilir. Di sisi hulu, sebut Andi Harun akan dibuatkan penampungan air. Kemudian pengendalian di dalam kota dengan meningkatkan kapasitas drainase seperti pengerukan sedimentasi.
"Hilirnya kami buatkan rumah pompa air pertemuan Sungai Mahakam dengan Sungai Karang Mumus," jelas Andi Harun kepada awak media.
Titik lokasi yang akan menjadi fokus program ini adalah simpangan Mal Lembuswana, Jalan DI Pandjaitan, simpangan Sempaja, dan Jalan Antasari.
Dinas PUPR dan Bappeda Samarinda, dikatakan Andi Harun akan menyusun rangkaian kegiatan tersebut. Didasari kemampuan keuangan pemkot. Sehingga penanganan banjir Kota Tepian dilaksanakan bertahap.
Mengenai keuangan, Andi Harun meminta OPD teknis menginventarisasi sumber keuangan pemkot maupun bantuan keuangan Pemprov Kaltim.
Andi Harun menjelaskan, pada 2016 terdapat permasalahan dalam bantuan keuangan pemprov sebesar Rp 600 miliar. Bankeu ini menjadi silpa di Pemprov Kaltim. Dari pengalaman tersebut, Andi Harun memastikan hal itu tidak boleh terulang.
"Sayang sekali jika uang yang disediakan tidak diserap. Juga masalah jadi tak selesai. Sebab itu, kami realistis," papar Andi Harun.
Ia menargetkan, masterplan penanganan banjir akan ditetapkan pada bulan puasa. Mengenai permasalahan sosial seperti sengketa lahan warga, ia optimistis mampu menyelesaikan.
"Sosialisasi dan edukasi masyarakat adalah bagian tidak terpisahkan," tegasnya.
Mantan wakil ketua DPRD Kaltim ini tak menampik jika kemungkinan satu atau dua program akan didapati problem sosial. Namun begitu, Andi Harun menyatakan tidak boleh mundur.
"Kami yakin kalau masyarakat sampai pada motivasi kesadarannya, bahwa ini kepentingan bersama, perlahan-lahan mereka mendukung program pemerintah," lugasnya. (*)