Dinilai Aspiratif, Muhammad Samsun dapat Jamuan Hangat dari Warga Desa Bukit Raya
Penulis: Jeri Rahmadani
Senin, 25 Januari 2021 | 639 views
Samarinda, Presisi.co – Menyambut kedatangan Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Muhammad Samsun. Warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten kutai Kartanegara, melaksanakan syukuran dan berdiskusi kecil mengenai pembangunan desa, Senin (25/01/2021).
Syukuran tersebut merupakan inisiatif warga, setelah sebelumnya Muhammad Samsun dianggap mampu merealisasikan aspirasi warga terkait pembangunan irigasi di desa Bukit Raya, melalui reses yang dilakukan politisi PDI Perjuangan itu sebagai wakil rakyat, pada beberapa waktu lalu.
Sebagai Kepala Desa Bukit Raya, Harnoto secara khusus memanfaatkan pertemuan tersebut untuk menyampaikan ucapan terimakasih terhadap Samsun.
“Alhamdulillah, warga setelah adanya pembangunan irigasi, sudah menyampaikan ke kami. Bahwa memang itulah yang diharapkan warga secara keseluruhan di Bukit Raya. Sangat bermanfaat sekali,” ucap Harnoto.
Dikatakan Harnoto, bahwa pembangunan irigasi dengan luas 6 Kilometer di lahan pertanian warga, berhasil mengairi sawah seluas lebih dari 500 Hektar. Ia berharap bahwa kedepannya akan bertambah irigasi baru agar dapat memaksimalkan produktifitas pertanian warga.
“Terkait respon warga sangat positif. Sangat diharapkan warga Bukit Raya, karena memang sangat membantu sesuai apa yang saya katakan tadi,” tambahnya.
Harnoto menuturkan bahwa sebelum dibuatkannya irigasi, kondisi pertanian warga desa Bukit Raya sangat memprihatinkan.
” Ya pada saat itu memang kondisinya sangat memprihatinkan untuk warga kami Bukit Raya khususnya. Tapi artinya setelah adanya aspirasi dari pak Samsun, untuk membantu warga dalam pembangunan irigasi, telah sangat membantu warga,” ucapnya pada Presisi.co.
Diwakilkan Harnoto, bahwa warga Bukit Raya kedepan sangat membutuhkan normalisasi Sungai Palujuan, serta obat tikus untuk meningkatkan kualitas pertanian di daerahnya.
”Walaupun Sungai Palajuan itu pada umumnya kami tidak ketempatan, tapi sangat memberi yang kami perlukan, itu normalisasi sungai palajuan yang menuju sungai Mahakam,” katanya.
“Dan kalau obat tikus, itu memang bukan kendala, tapi itu malah sudah menjadi kesulitan kami. Karena memang petani ini sangat banyak yang kekurangan obat tikus," tandasnya.