search

Daerah

Kutai LamaCegah CoronaPhysical Distancing

Nekat 'Tipu-Tipu' Bikin Selamatan, Resepsi Pernikahan di Kutai Lama Dibubarkan

Penulis: Yusuf
Rabu, 15 April 2020 | 5.460 views
Nekat 'Tipu-Tipu' Bikin Selamatan, Resepsi Pernikahan di Kutai Lama Dibubarkan
Ilustrasi pembubaran acara oleh pihak keamanan guna mengantisipasi penyebaran virus corona

Kukar, Presisi.co – Meski pemerintah telah menerbitkan imbauan Physical Distancing guna memutus rantai penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Faktanya, tak semua warga mampu menahan diri untuk mengindahkan imbauan tersebut.

Seperti halnya kasus yang terjadi di Desa Kutai Lama, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara. Niat hati orang tua ingin merayakan hari pernikahan anak tercinta, justru harus berhadapan dengan petugas keamanan.

Kepala Bidang Kesejahteraan Masyarakat Kecamatan Anggana, Dedy Wahyudiansyah, menyebut awalnya keluarga kedua mempelai memutuskan untuk menggelar ijab Kabul di KUA Kecamatan Anggana pada Minggu 12 April 2020 lalu.

Proses ijab Kabul berjalan dengan lancar, dengan catatan hanya enam orang yang dapat hadir mewakili keluarga masing-masing calon pengantin.

Sayangnya, upaya pemerintah untuk mencegah agar penyebaran corona ini tidak meluas tak diindahkan  oleh keluarga yang tengah berbahagia tersebut. Dengan alasan ingin menggelar acara selamatan kecil-kecilan dan hanya mengundang keluarga terdekat, acara berakhir dengan pembuburan paksa tim keamanan setempat mengingat undangan yang hadir cukup banyak.

“Warga itu berbohong dengan satgas dan ketua RT-nya. Ternyata resepsi pernikahan lengkap dengan pelaminan. Hanya tidak ada musik saja,” kata Dedy, Rabu (15/4/2020).

Dedy menyebut, berkat koordinasi yang baik antara tim gugus tugas didukung dengan aparat keamanan TNI dan Polri serta masyarakat dan pihak KUA, acara tersebut akhirnya dibubarkan tanpa adanya perlawan dari keluarga mempelai.

“Acara dilakukan dengan sembunyi-sembunyi, berbohong kalau itu selamatan, sebenarnya mereka tahu dan sadar akan himbauan itu,” terangnya.

Dedy mengaku bahwa tugas tim satgas penanganan Covid-19 akan terasa berat jika warga tidak campur tangan mendukung upaya pencegahan pandemi global itu.

Pegetatan sosial disebutnya penting dilakukan dengan memperketat koordinasi antar RT dan desa.

“Agar potensi penularan Covid-19 bisa kita cegah sehingga pandemi bisa segera berakhir dan masyarakat bisa hidup normal,” pungkasnya.