Hindari Investasi Bodong, OJK Kaltim Wajib Tingkatkan Literasi Keuangan Masyarakat
Penulis: Yusuf
Jumat, 24 Januari 2020 | 1.086 views
Presisi - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltim Made Yoga Sudharma, menyebut pertumbuhan perbankan di Kaltim sejauh ini cenderung sehat.
Pernyataan tersebut, diungkapkan Made Yoga pasca dirinya menyambut kepemimpinan OJK Kaltim yang semula dipegang oleh Dwi Ariyanto di ruang Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kaltim, Jumat (24/1).
“Pertumbuhannya cukup bagus, saya lihat di Kaltim dan Kaltara total aset naik 9 persen dari 2018 ke 2019, cukup meningkat karena pertumbuhan kredit naik itu menandakan bagus, diatas rata-rata nasional di angka 6 persen," ungkap Made Yoga.
Menyambut tugas barunya sebagai Kepala OJK Kaltim, Made Yoga yang sebelumnya bertugas di Departemen Pengawasan Bank 3, OJK Pusat ini mengaku belum memasang target khusus.
“Nanti akan ada arahan dari pusat tentang apa saja dilakukan di daerah. Nah, setelah itu bicara target," imbuhnya.
Namun demikian, Made Yoga berharap intensitas komunikasi OJK Kaltim bersama perbankan di Kaltim berlangsung lebih intensif. Itu disebutnya sebagai upaya untuk menciptakan ekosistem keuangan yang lebih berdaya saing dan sehat bagi pertumbuhan ekonomi Kaltim.
“Kuncinya satu, yaitu komunikasi, saya harap nanti intensitas komunikasi dengan industri jasa keuangan lain bisa lebih intensif lagi," harapnya.
Sementara itu, Anggota Dewan Komisioner OJK Pusat Hoesen yang turut hadir dalam serah terima jabatan Kepala OJK Kaltim ini, banyak menekankan tentang inklusi dan peningkatan literasi keuangan di Kaltim.
Meski memiliki literasi keuangan yang cukup baik, namun penilaian tersebut berbanding terbalik atau cenderung timpang, lantaran tingkat inklusi di Kaltim masih cukup tinggi.
"Ya memang secara nasional literasi kita masih menjadi persoalan tapi inklusinya sudah tinggi, dari metode surveinya inklusi itu menggunakan atau sudah memiliki rekening di bank salah satunya,” terangnya.
Dia berharap, indeks pengetahuan masyarakat terhadap industri jasa keuangan, dapat ditingkatkan melalui program literasi yang bisa dilaksanakan OJK Kaltim. Itu disebut Hoesen agar masyarakat terlindungi dari modus penipuan investasi bodong yang makin marak akhir-akhir ini.