search

Hukum & Kriminal

Ahmad Yusuf GhazaliBalita Tanpa KepalaSamarinda

Petugas Gabungan Telusuri Perairan Tempat Jasad Balita Tanpa Kepala Ditemukan

Penulis: Presisi 1
Selasa, 10 Desember 2019 | 918 views
Petugas Gabungan Telusuri Perairan Tempat Jasad Balita Tanpa Kepala Ditemukan
Tim Gabung Polresta Samarinda dibantu Relawan Info Taruna Samarinda (ITS) saat menyusuri perairan tempat jasad balita tanpa kepala ditemukan.

Presisi – Tim gabungan dari unsur kepolisian Polresta Samarinda dibantu relawan Info Taruna Samarinda, bergerak menelusuri lokasi penemuan jenazah balita tanpa kepala yang sebelumnya ditemukan warga pada Minggu (8/12) pagi.

Tim gabungan yang berjumlah 30 orang ini, diketahui bergerak secara bergantian menggunakan satu perahu fiber berwarna oranye berkapasitas 5 orang. Mereka bergerak selama lebih kurang 7 jam, menyusuri aliran drainase besar eks Anak Sungai Karang Asam di Kawasan Antasari hingga kawasan Juanda 4 pada Senin (9/12) pagi.

"Kami upayakan pencarian semaksimal mungkin. Baik di dasar air muapun di permukaan," tutur Joko Iswanto, Ketua Info Taruna Samarinda di lokasi pencarian.

Keruhnya air akibat sedimentasi dan kedalaman air yang bervariasi, disebut Joko sempat menyulitkan tim mencari penggalan tubuh balita yang diduga adalah milik Ahmad Yusuf Ghazali (4), yang dilaporkan menghilang sejak dua pekan lalu.

“Kami coba mencari dengan manual, seperti menggunakan tongkat panjang,” jelasnya.

Walau sudah menyusuri setengah dari panjang aliran air ini, namun pencarian petugas gabungan belum membuahkan hasil. Meski begitu, Joko memastikan proses pencarian akan dilanjutkan Selasa (10/12) besok, dari titik terakhir penyisiran.

Sebelumnya, Ahmad Yusuf Ghazali dikabarkan menghilang dari PAUD tempat biasa bocah malang itu dititipkan. Lukman yang merupakan saudara dari ayah Yusuf yakni Bambang Sulistyo, meyakini bahwa keponakannya itu adalah korban tindak kriminal.

“Tidak mungkin karena banjir, kami yakin anak kami (Yusuf) adalah korban tindak kriminal,” terang Lukman, saat ditemui di ruang jenazah RSUD AW Sjahranie pada Minggu (8/12) malam. 

Menurut Lukman, keponakannya itu terkenal takut dengan air dan pasir. Akan hal tersebut, pihak keluarga disebutnya sulit menerima kenyataan lantaran Yusuf dikabarkan menghilang secara misterius pada Jumat 22 November 2019, tepatnya pukul 15.00 Wita lalu.

Sekitar pukul 11.00 Wita,Minggu (8/12) kemarin, kedua orang tua Yusuf dipanggil pihak kepolisan Polresta Samarinda ke ruang jenazah RSUD AW Sjahranie Samarinda untuk mengidentifikasi jasad balita yang kemudian diakui Melisari (30) adalah jasad anaknya, Yusuf.

Itu diketahui setelah jenazah dibersihkan oleh pihak rumah sakit. Baju kaos merah berlengan hitam bertuliskan monas serta celana pendek putih bermotif kuning disebut Melisari adalah pakaian terakhir yang dikenakan Yusuf sebelum dikabarkan hilang, sekitar 16 hari lalu.

Jasad yang sementara diduga oleh pihak kepolisian adalah milik Yusuf, ditemukan dalam kondisi yang menggenaskan. Untuk kebutuhan proses penyidikan, pihak kepolisian disebut perlu melakukan autopsi namun kemudian di tolak oleh pihak keluarga.

Sekitar pukul 21.00 Wita, jenazah kemudian digiring menuju unit putih untuk segera dikebumikan di TPU Jalan Damanhuri. Setelah sebelumnya dilakukan identifikasi ulang melalui uji laboratorium guna memastikan kepemilikan jasad tersebut.