search

opini

rendi solihinpekan kampung handiledi damansyahanjiekonomi kreatif

Melirik Potensi Ekonomi Kreatif di Kukar

Penulis: Rendi Solihin
Jumat, 01 November 2019 | 942 views
Melirik Potensi Ekonomi Kreatif di Kukar
Rendi Solihin (ujung kanan) bersama Anji dan Bupati Kukar Edi Damansyah dimalam puncak pelaksanaan Pekan Kampoeng Handil 2019 di Muara Jawa.

Presisi - Jaman sudah berubah, dulu kita fokus kepada eksplorasi sumber daya alam (SDA), dari minyak, batu bara, gas alam yang kesemuanya itu lambat laun akan habis, kini jamannya ekonomi kreatif dan wisata, karena dua hal ini tak bertumpu kepada SDA melainkan dengan inovasi.

Tantangan yang semakin berat ke depan, kita perlu memperkuat kemampuan industri kreatif untuk bersaing dengan produk-produk ekonomi kreatif impor.

Kepala BPS Suhariyanto pernah mengatakan pada media, kalau ekonomi kreatif sedang dan akan terus bertumbuh, ya! Memang ekonomi kreatif kita seperti fesyen, kriya, kuliner, gim, coffe shop banyak diminati milenial saat ini, memang lagi seksi-seksinya usaha seperti ini.

Bicara data pertumbuhan ekonomi kreatif, saya sadur dari data BPS yang menunjukkan, nilai ekonomi kreatif mencapai Rp 922,59 triliun atau 7,44% terhadap PDB pada 2016. Pada 2017, Bekraf memperkirakan nilainya sudah mendekati Rp 1.102 triliun. Lalu, Bekraf menargetkan ekraf tumbuh 6,25% tahun ini, sehingga bisa mencapai Rp 1.200 triliun pada 2019, keren kan. 

Untuk pariwisata ternyata lebih mencengangkan lagi, Sumbangan sektor ini juga cukup besar terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional. Kementerian Pariwisata mencatat devisa dari sektor ini sudah mencapai Rp 223 triliun. Devisa dari pariwisata ditargetkan naik 25% pada 2019.

Mari kita tarik dua hal ini (ekonomi kreatif dan pariwisata) yang menjadi solusi pengganti dari kemelekatan kita orang Kalimantan terhadap SDA, ide sederhana di kepala saya adalah membuat event event di daerah, khususnya Kukar, bukan hanya sekadar hiburan, tapi ini momentum bagi pemuda yang kreatif untuk mengeksplorasi kreatifitasnya, inovasi karya, sebagai panggung eksistensinya. 

Seperti yang baru saja di gelar, Pekan Kampoeng Handil (PKH) jilid 5 beberapa waktu lalu, ada puluhan stand UMKM terisi penuh, paska event para tenan puas dan menginginkan event seperti ini rutin diadakan, ini juga yang membuat event ini telah berjilid-jilid dilakukan, artinya penetrasi ekonomi kreatif di Pesisir, Muara Jawa sudah mulai dan akan terus meningkat. 

Ini juga sebagai sarana promosi daerah, Pemerintah Kabupaten tentu harus turun tangan, harus ikut berjibaku mengembangkan potensi yang luar biasa ini, melalui event event lokal, sebut saja event Samboja Expo di Samboja, dan ada beberapa lainnya di wilayah Kukar, mari kita kembangkan potensi ekonomi kreatif dan wisata ini bersama-sama.

Penyelenggaraan berbagai kegiatan seperti yang dilakukan, diharapkan mampu mendorong tumbuhnya industri lain yang terkait, seperti peningkatan investasi, pengembangan usaha kecil, pendapatan devisa negara, dan lainnya.

Bayangkan, ketika hal ini menjadi media UMKM, para pelaku ekonomi kreatif menjadikan destinasi wisata, banjir dengan pelancong lokal maupun internasional, ada efek domino positif, semua yang berpotensi akan ikut berefek, ada daerah yang bisa dibuat tempat wisata, ingat Kukar ini kaya dengan budaya, ini bisa ikut berkembang, semua jadi kena efek baik, finansial rakyat kita juga meningkat, pemudanya juga terakomodir bakat dan minatnya dalam ekonomi kreatif dan inovasi pariwisata ini.