Penulis: Redaksi Presisi
Jakarta, Presisi.co — Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) menegaskan komitmennya untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi wisata medis internasional. Komitmen tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan kegiatan Business Matching bertajuk “Transforming Indonesian Healthcare: From Collaboration to Global Recognition”.
Direktur Utama RSJPD Harapan Kita, dr. Iwan Dakota, mengatakan penguatan wisata medis menjadi langkah strategis untuk merespons meningkatnya kebutuhan layanan kesehatan berstandar internasional. Ia menilai Indonesia memiliki peluang besar untuk masuk dan bersaing di pasar kesehatan global.
“RS Harapan Kita sendiri telah lama menjadi pusat rujukan nasional untuk layanan kardiovaskular dengan tingkat keberhasilan tinggi. Hal tersebut membuka peluang Indonesia untuk menarik pasien, baik dari dalam maupun luar negeri,” kata Iwan Dakota, seperti dikutip dari rri.co.id, saat acara Business Matching di Menara Peninsula Hotel, Jakarta, Selasa (9/12/2025).
Kegiatan Business Matching tersebut menghadirkan lintas kementerian, rumah sakit vertikal, pelaku industri kesehatan, perusahaan asuransi, perbankan, hingga mitra perjalanan. Forum ini bertujuan membangun jejaring strategis guna mempercepat pengembangan ekosistem wisata medis nasional.
Iwan menegaskan, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing layanan kesehatan Indonesia di tingkat global. Menurutnya, kualitas layanan medis harus dibarengi dengan dukungan sistem, pembiayaan, serta promosi yang terintegrasi.
Sementara itu, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Strategi Layanan RSJPD Harapan Kita, Maya Marinda Montain, menekankan pentingnya penguatan standardisasi layanan dan jejaring global sebagai fondasi utama wisata medis.
“Persiapan wisata medis dilakukan melalui peningkatan mutu layanan. RSJPD Harapan Kita juga melakukan digitalisasi sistem pelayanan, khususnya bagi pasien internasional,” ujar Maya dalam paparannya pada kegiatan yang sama.
Maya menambahkan, RSJPD Harapan Kita terus memperkuat fasilitas intervensi kardiovaskular berstandar tinggi serta mengembangkan kompetensi unggulan berbasis pengalaman panjang di bidang jantung dan pembuluh darah. Langkah ini diarahkan untuk menjadikan RSJPDHK sebagai rujukan regional bagi pasien domestik maupun mancanegara.
Menurutnya, pengembangan wisata medis tidak dapat dilakukan oleh rumah sakit semata. Diperlukan dukungan regulasi, pembiayaan, diplomasi kesehatan, serta promosi internasional yang berkelanjutan.
Penyelenggaraan Business Matching ini dinilai sebagai langkah strategis dalam memperkuat daya saing layanan kesehatan nasional. Dengan kompetensi klinis yang kuat, dukungan kebijakan, serta potensi pariwisata yang besar, Indonesia dinilai memiliki peluang nyata untuk masuk dalam peta wisata medis internasional. (*)
Editor: Redaksi
