Penulis: Muhammad Riduan
3 jam yang lalu | 0 views
Kapolda Kaltim, Irjen Pol Endar Priantoro turun langsung meninjau Polsek Samarinda Kota. (Presisi.co/Muhammad Riduan)
Samarinda, Presisi.co – Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Kapolda Kaltim), Irjen Pol Endar Priantoro turun langsung meninjau Polsek Samarinda Kota, Selasa 21 Oktober 2025, pasca peristiwa kaburnya 15 tahanan dari ruang sel pada Minggu, 19 Oktober 2025 siang.
Dalam kunjungannya, Irjen Pol Endar itu menegaskan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap berbagai aspek, mulai dari kondisi fisik bangunan, sistem penjagaan, hingga kapasitas tahanan dan personel pengamanan.
“Banyak faktor memang yang harus kita evaluasi terkait dengan larinya tahanan ini. Faktor satu, fisik bangunan, yang kedua, sistem penjagaan, yang ketiga, bagaimana orang yang melakukan penjagaannya dan bagaimana kapasitas dari tahanan ini," ucapnya.
"Kita akan evaluasi secara menyeluruh, sehingga ke depan tidak ada lagi hal seperti ini," tambahnya.
Ia menjelaskan, bangunan Polsek Samarinda Kota merupakan cagar budaya, maka dari itu nantinya akan mencari jalan keluarnya dengan pemerintah daerah (Pemda) untuk mengantisipasi dan menyiapkan yang lebih representatif.
"Evaluasi bagaimana sistem penjagaannya, kemudian bagaimana kapasitas yang harus kita jaga sehingga ideal itu juga yang akan kita evaluasi ke depan. Harapan kita tidak akan terjadi lagi seperti ini," tambahnya.
Terkait lima tahanan yang masih buron, Kapolda Kaltim mengimbau mereka untuk segera menyerahkan diri dan meminta masyarakat membantu aparat kepolisian memberikan informasi apabila mengetahui keberadaan mereka.
“Harapan kami masyarakat tenang kita berupaya untuk melakukan pengejaran semuanya sehingga tetap situasi keamanan bisa terjamin di wilayah Samarinda,” ucapnya.
Pihak kepolisian juga telah menerapkan sejumlah langkah taktis, termasuk pembatasan ruang gerak di area perbatasan Samarinda, untuk mempersempit kemungkinan pelarian para tahanan yang diduga sebagian besar berasal dari luar kota.
“Itu bagian dari langkah teknis kami untuk mempersempit ruang gerak mereka. Ada beberapa upaya lain yang sedang kami lakukan, tapi tidak bisa saya sampaikan secara detail,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, 15 tahanan Polsek Samarinda Kota kabur pada Minggu, 19 Oktober 2025 sekitar pukul 14.30 WITA, dengan cara menjebol kloset dan dinding sel hingga membuat lubang berdiameter sekitar 35–40 sentimeter.
Hingga Senin 20 Oktober 2025 pagi, 10 orang telah berhasil diamankan kembali, sementara 5 tahanan lainnya masih dalam pengejaran oleh jajaran Polresta Samarinda dibantu Polda Kaltim dan aparat wilayah sekitar. (*)