KKMP Lempake Siapkan Sentra Ekonomi Berbasis Kolaborasi
Penulis: Akmal Fadhil
8 jam yang lalu | 0 views
Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Lempake, Kota Samarinda. (Presisi.co/Akmal)
Samarinda, Presisi.co – Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Lempake, Samarinda, tengah menyiapkan proposal pembangunan sentra ekonomi kelurahan sebagai bagian dari penguatan ekonomi berbasis masyarakat.
Dalam waktu dekat, pengurus koperasi akan mengajukan audiensi dengan Wali Kota Samarinda, Andi Harun, guna meminta dukungan dan akses lahan milik pemerintah kota yang akan dijadikan lokasi pengembangan usaha.
Ketua KKMP Lempake, Adung KS Utomo, menyampaikan bahwa koperasinya belum memiliki aset tetap maupun lahan sebagai basis kegiatan ekonomi. Karena itu, mereka melirik sebidang lahan seluas sekitar 3 hektare yang berada di dekat kantor kelurahan sebagai titik awal pembangunan kawasan ekonomi terpadu.
“Kami sedang bersurat ke Wali Kota untuk audiensi. Tujuannya menyampaikan perkembangan koperasi dan rencana pemanfaatan lahan milik Pemkot untuk pembangunan sentra ekonomi kelurahan,” ujarnya, Sabtu 18 Oktober 2025.
Lahan tersebut rencananya akan dikembangkan sebagai kawasan integrated farming yang mencakup budidaya hortikultura (sayuran dan jagung manis), peternakan domba, serta produksi olahan kuliner khas berbasis daging ternak lokal.
Sistem yang dirancang bersifat berkelanjutan, di mana limbah hasil pertanian akan digunakan sebagai pakan ternak, dan kotoran ternak dimanfaatkan kembali sebagai pupuk tanaman.
“Kami ingin menciptakan siklus ekonomi lengkap. Dari peternakan, hortikultura, hingga kuliner yang semuanya saling menopang. Ini akan membuka lapangan kerja luas bagi masyarakat sekitar,” jelas Adung.
Sebagai salah satu koperasi Merah Putih percontohan di Kalimantan Timur, KKMP Lempake ingin menunjukkan bahwa koperasi bisa tumbuh mandiri tanpa bergantung sepenuhnya pada bantuan pusat.
Saat ini, Kalimantan Timur memiliki sedikitnya 1.037 koperasi Merah Putih, dengan 59 koperasi di Samarinda telah berbadan hukum. Di antara jumlah tersebut, KKMP Lempake menjadi pionir dalam penerapan model ekonomi kerakyatan berbasis kolaborasi.
Demi menyukseskan program ini, koperasi juga telah membangun komunikasi dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kaltim, yang memiliki program Pengembangan Desa Korporasi Ternak (PDKT). Dana program tersebut sepenuhnya berasal dari pemerintah provinsi.
Selain itu, dua kelompok tani lokal telah menyatakan kesiapan untuk bergabung dan berkontribusi dalam pengembangan kawasan.
Tak hanya menggandeng dinas teknis, koperasi juga mulai menjajaki kerja sama dengan Komando Resort Militer (Korem) setempat dalam bidang ketahanan pangan. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat fondasi program dan memperluas jangkauan manfaat.
Di tengah harapan akan bantuan pemerintah pusat seperti dana Rp3 miliar dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), Adung menyatakan pihaknya tak ingin hanya bergantung pada satu sumber pendanaan.
“Kalau hanya menunggu dana pusat, kita tidak akan jalan. Maka kami bangun kemitraan dengan berbagai lembaga agar beban biaya terbagi. Dengan kolaborasi, saya yakin koperasi bisa tumbuh dan mandiri,” tegasnya.
Langkah koperasi ini juga sejalan dengan visi besar pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, yang mendorong penguatan ekonomi berbasis rakyat dan desa melalui koperasi.
KKMP Lempake berharap, dukungan dari pemerintah Kota Samarinda, terutama dalam hal pemanfaatan lahan yabg diyakini akan menjadi pintu pembuka bagi realisasi kawasan ekonomi kelurahan pertama di Kota Tepian. (*)