Pemkot Samarinda Jajaki Kerja Sama dengan Perusahaan Tiongkok untuk PLTSa
Penulis: Muhammad Riduan
Jumat, 10 Oktober 2025 | 245 views
Asisten II Pemkot Samarinda, Marnabas. (Presisi.co/Muhammad Riduan)
Samarinda, Presisi.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda beraudiensi dengan SUS Environment, perusahaan penyedia teknologi pengolahan sampah asal Tiongkok. Pertemuan itu digelar di Ruang Rapat Bapenda Samarinda, Jumat 10 Oktober 2025.
Dalam kesempatan tersebut, ini menjadi langkah awal penjajakan rencana kerjasama mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).
Asisten II Pemkot Samarinda, Marnabas mengatakan bahwa SUS Environment merupakan perusahaan pengolah sampah terbesar kedua di dunia. Teknologi yang ditawarkan telah digunakan di sejumlah kota besar seperti Makassar dan Surabaya.
“Sampah itu nanti akan jadi listrik (PLTSA). Mereka ini nomor dua terbaik di dunia. Di Indonesia sudah ada di Makassar dan Surabaya. Kita minta proposalnya untuk dipelajari, ini masih pertemuan awal,” jelasnya.
Menurutnya, Kota Tepian ini menjadi salah satu kota yang menarik untuk investasi di bidang energi ramah lingkungan karena statusnya sebagai ibu kota provinsi.
“Samarinda ini kan ibu kota provinsi dan menjadi pusat kegiatan. Dia butuh pasokan sampah minimal 1.000 ton per hari, sementara kita sekitar 700 ton. Nantinya bisa juga kita ambil sampah dari Sungai Mahakam menggunakan kapal,” ungkapnya.
Selain itu, SUS Environment disebut telah bekerja sama dengan 90 kota di dunia, termasuk Dubai, Thailand, dan Vietnam. Samarinda sendiri termasuk dalam 33 kota di Indonesia yang dinilai potensial untuk investasi pengolahan sampah menjadi energi.
"Menarik Samarinda kan termasuk 33 kota di Indonesia yang cantik gitu untuk investasi. Potensi samarinda kan luarbiasa," ujarnya saat disinggung alasan dipilihnya Samarinda.
Lebih lanjut, Marnabas menerangkan adanya potensi kerjasana dengan dengan daerah tetangga seperti Kutai Kartanegara (Kukar), minimal dengan wilayah Kecamatan Sanga Sanga atau Kecamatan Anggana.
"Karena dia (Olah sampah) bukan hanya minimal 1.000 ton per hari. Dia bisa mampu 2.000 ton. Otomatis kita nanti kita memang menjajaki kerja sama dengan Kukar," tambahnya. (*)