FIFA Buktikan Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia, FAM Didenda Rp7,3 Miliar
Penulis: Redaksi Presisi
Selasa, 07 Oktober 2025 | 14 views
Pemain Timnas Malaysia. (Sumber: Internet)
Presisi.co – Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) tengah diguncang skandal besar setelah FIFA membuktikan adanya pemalsuan dokumen kelahiran leluhur tujuh pemain naturalisasi agar memenuhi syarat membela Timnas Malaysia. Temuan ini tertuang dalam dokumen resmi bertajuk Football Association of Malaysia – Disciplinary Decision tertanggal 6 Oktober 2025.
Data Asli vs Dokumen Palsu
Berdasarkan hasil investigasi Komite Disiplin FIFA (Decision FDD-24394), terdapat perbedaan mencolok antara data kelahiran asli dengan data yang diserahkan FAM.
Berikut daftar perbandingan versi FAM dan hasil investigasi FIFA:
Facundo Garcés
Versi FAM: Malacca, Malaysia Hasil FIFA: Santa Cruz de la Palma, Spanyol
Rodrigo Holgado
Versi FAM: George Town, Malaysia Hasil FIFA: Caseros, Buenos Aires, Argentina
Imanol Machuca
Versi FAM: Penang, Malaysia Hasil FIFA: Villa María Selva, Santa Fé, Argentina
Joao Figueiredo
Versi FAM: Penang, Malaysia Hasil FIFA: Roldán, Argentina
Jon Irazabal
Versi FAM: Kuching, Sarawak, Malaysia Hasil FIFA: Villa de Guernica y Luno, Vizcaya, Spanyol
Hector Hevel
Versi FAM: Malacca Straits Settlements, Malaysia Hasil FIFA: The Hague, Belanda
Gabriel Palmero
Versi FAM: Johor, Malaysia Hasil FIFA: Abre Campo, Brasil
FIFA menegaskan dalam laporan investigasinya:
“Berdasarkan bukti yang ada, Sekretariat FIFA dengan yakin menyimpulkan bahwa dokumen yang diajukan oleh FAM telah dipalsukan. Para pemain menggunakan dokumen ini untuk menghindari regulasi FIFA agar bisa bermain bagi tim nasional.”
Sanksi Berat untuk FAM dan Pemain
Atas pelanggaran tersebut, Komite Disiplin FIFA menjatuhkan sanksi berat kepada FAM dan tujuh pemain terkait:
Denda kepada FAM: CHF 350.000 (sekitar Rp7,3 miliar) Denda individu pemain: CHF 2.000 (sekitar Rp43 juta) Skorsing: 12 bulan larangan beraktivitas di seluruh dunia
FIFA belum memutuskan apakah Timnas Malaysia akan dikenai hukuman tambahan, seperti penghapusan poin atau diskualifikasi dari Kualifikasi Piala Asia 2027.
FAM menyatakan akan mengajukan banding ke Komite Banding FIFA, dan siap melanjutkan proses ke Court of Arbitration for Sport (CAS) di Swiss jika keputusan tidak berubah.
Gelombang Kritik dan Krisis Kepercayaan
Kasus ini menambah panjang daftar masalah yang dihadapi FAM. Sebelumnya, federasi tersebut juga mengalami peretasan situs resmi (CMS) dan tekanan publik akibat kebijakan naturalisasi yang kontroversial.
Publik Malaysia mengecam keras tindakan FAM yang dianggap merusak reputasi sepak bola nasional dan mempermalukan nama negara di mata dunia. (*)