search

Daerah

APBD Perubahan 2025Wali Kota SamarindaAndi Harun DPRD Samrinda

DPRD dan Wali Kota Samarinda Setujui APBD Perubahan 2025, Anggaran Rp 5,80 Triliun

Penulis: Muhammad Riduan
13 jam yang lalu | 108 views
DPRD dan Wali Kota Samarinda Setujui APBD Perubahan 2025, Anggaran Rp 5,80 Triliun
Wali Kota Samarinda, Andi Harun saat tandatangani APBD Perubahan 2025.(Presisi.co/Muhammad Riduan).

Samarinda, Presisi.co – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda bersama Wali Kota Samarinda, Andi Harun menyepakati Rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025 dalam Rapat Paripurna yang digelar di ruang rapat lantai 2 DPRD Samarinda, Selasa 30 September 2025 sekitar pukul 23.15 WITA.

Andi Harun menegaskan bahwa penyusunan Perubahan APBD 2025 bukanlah keputusan yang diambil secara serampangan, melainkan berdasarkan ketentuan perundang-undangan serta hasil evaluasi APBD murni hingga semester pertama tahun ini.

“Perubahan ini harus dimaknai sebagai upaya optimalisasi sumber daya untuk mencapai visi Samarinda sebagai kota metropolitan yang maju, sejahtera, dan berkelanjutan,” ucapnya dalam laporan di paripurna.

Berdasarkan rancangan yang disetujui, Perubahan APBD 2025 mengalami pengurangan sebesar Rp 50,25 miliar, dari semula Rp 5,85 triliun menjadi Rp 5,80 triliun.

Penjelasan meliputi:

Pendapatan Daerah bertambah Rp 165,39 miliar, dari Rp 5,35 triliun menjadi Rp 5,51 triliun. Kenaikan ini terdiri dari PAD Rp 60,79 miliar dan pendapatan transfer Rp 104,59 miliar.

Belanja Daerah terkoreksi turun Rp 50,25 miliar, dari Rp 5,85 triliun menjadi Rp 5,80 triliun. Koreksi ini terjadi karena belanja operasi berkurang Rp 42,09 miliar, belanja tidak terduga turun Rp 35 miliar, sementara belanja modal justru naik Rp 26,83 miliar.

Pembiayaan Daerah turun Rp 215,65 miliar akibat penyesuaian SiLPA dari Rp 500 miliar menjadi Rp 284,34 miliar.

Lebih lanjut Andi Harun menambahkan, perubahan APBD ini juga diarahkan untuk menjawab berbagai tantangan daerah, mulai dari pemulihan ekonomi, penanganan bencana, hingga peningkatan kualitas layanan publik.

Di balik tantangan, terbuka peluang besar untuk mempercepat transformasi digital pemerintahan, mengembangkan ekonomi kreatif, memperkuat ketahanan pangan, serta membangun infrastruktur yang ramah lingkungan. 

"Dengan pengelolaan anggaran yang efisien dan tepat sasaran, saya yakin kita mampu mewujudkan cita-cita bersama,” pungkasnya.(*)

 

Editor : Redaksi.