search

Daerah

Seno AjiProduksi PadiTenggarong SeberangKalimantan TimurPemprov Kaltim

Produksi Padi di Tenggarong Seberang Meningkat hingga 74 Persen, Seno Aji Optimistis Kaltim Capai Swasembada Pangan

Penulis: Akmal Fadhil
3 jam yang lalu | 0 views
Produksi Padi di Tenggarong Seberang Meningkat hingga 74 Persen, Seno Aji Optimistis Kaltim Capai Swasembada Pangan
Wakil Gubernur Kaltim saat menghadiri panen raya di Gapoktan Bukit Biru, Kecamatan Tenggarong Seberang. (ADPIM Pemprov Kaltim)

Samarinda, Presisi.co – Panen raya padi yang digelar di Gapoktan Bukit Biru, Kecamatan Tenggarong Seberang, Jumat 12 September 2026 ini menjadi bukti keberhasilan penerapan teknologi pertanian modern. Hasil panen meningkat drastis hingga 74 persen berkat kombinasi sistem Bio-Invigorasi, LEISA, dan digital farming.

Dalam kegiatan tersebut, Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, turut hadir bersama para petani. Ia mengapresiasi hasil panen yang telah melampaui target rata-rata nasional.

“Panennya di atas 4 ton per hektare, ini hasil yang sangat bagus. Ini menunjukkan program swasembada pangan mulai membuahkan hasil,” ujar Seno Aji di lokasi panen.

Seno menyebutkan, saat ini Kalimantan Timur telah mampu memproduksi sekitar 200.000 ton beras per tahun.

Dengan dukungan program intensifikasi, Pemprov Kaltim menargetkan panen bisa dilakukan tiga kali setahun, dari yang sebelumnya hanya dua kali.

“Kami optimistis tahun depan Kaltim bisa mencapai swasembada pangan, dengan target panen mencapai 400.000 ton per tahun,” tegasnya.

Untuk mendukung hal tersebut, Pemprov Kaltim telah menyiapkan sejumlah langkah strategis, di antaranya subsidi pupuk melalui koordinasi dengan PT Pupuk Kaltim (PKT) serta penyediaan alat pertanian modern bekerja sama dengan Kementerian Pertanian.

Seno Aji juga mengajak seluruh petani untuk aktif mendukung program ini dengan mengoptimalkan lahan sawah dan terus belajar memanfaatkan teknologi.

“Kami hadir di sini untuk memberi dukungan langsung. Semangat petani harus terus dijaga karena mereka adalah ujung tombak ketahanan pangan kita,” katanya.

Sementara itu, hasil panen meningkat signifikan di beberapa wilayah. Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, Hamka, mengungkapkan bahwa di Gapoktan Bukit Biru, hasil panen mencapai 5,3 ton per hektare, sedangkan di Desa Suka Maju bahkan tembus 7,23 ton per hektare.

“Peningkatan ini sangat signifikan. Ini berkat sistem demplot dan pendampingan teknologi yang konsisten,” ujarnya.

Petani juga merasakan langsung manfaat inovasi ini. Teknologi seperti drone sprayer dan benih unggul Bio-Invigorasi dinilai mampu menekan biaya dan mempercepat pekerjaan.

“Pekerjaan jadi lebih cepat dan hemat, hasilnya juga lebih baik,” kata Karsono, Ketua Kelompok Tani Tenggarong Seberang.

Acara panen raya ini diinisiasi oleh Gapoktan Mangkurawang dan melibatkan para petani dari RT 12 dan RT 14, dengan total lahan produktif mencapai 239,25 hektare. Para petani berharap inovasi pertanian modern seperti ini terus dilanjutkan dan diperluas ke wilayah lain.