Anjal Ganggu Kenyamanan Warga di Teluk Lerong Ulu, Lurah: Sudah Diberi Pembinaan, Tapi Kembali Lagi
Penulis: Akmal Fadhil
2 jam yang lalu | 54 views
Salah satu titik lokasi tempat maraknya anak jalanan di daerah Muara Antasari. (Presisi.co/Akmal)
Samarinda, Presisi.co – Keberadaan anak jalanan (anjal) di wilayah Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang, dinilai telah mengganggu kenyamanan warga.
Lurah Teluk Lerong Ulu, Anton Sulistiyo mengungkapkan bahwa para anjal kerap tinggal secara menetap di wilayah RT 7, tepatnya di sekitar Muara Antasari, tanpa identitas resmi dan kerap diingatkan oleh warga maupun aparat.
“Mereka tinggal di rumah kontrakan, tapi tidak memiliki identitas yang lengkap seperti KTP. Itu membuat warga merasa tidak nyaman,” ujar Lurah Teluk Lerong Ulu saat dikonfirmasi pada Jumat 15 Agustus 2025.
Menurutnya, lokasi tempat tinggal para anjal berada di kawasan padat, dekat gang kecil di belakang penjual nasi kuning.
Warga telah berulangkali menyampaikan keluhan, meskipun tidak terjadi gangguan fisik secara langsung.
Upaya pembinaan terhadap para anjal sebenarnya sudah dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk Satpol PP Kota Samarinda, Satpol PP kecamatan, dan Dinas Sosial.
“Mereka pernah dibawa ke Dinas Sosial dan dibina selama tiga hari. Tapi setelah itu kembali lagi ke lokasi,” jelasnya.
Selain itu, Babinsa dan aparat kelurahan juga turut terlibat dalam memberikan imbauan dan menertibkan mereka, namun hasilnya belum maksimal.
Anton menambahkan, pihak kelurahan juga belum pernah berhasil menemui pemilik rumah yang menyewakan tempat tinggal kepada para anjal.
“Kami sudah coba arahkan melalui RT agar pemilik rumah datang ke kelurahan, tapi belum pernah menghadap. Harapannya, jangan menyewakan kepada orang yang identitasnya tidak jelas karena bisa berisiko bagi lingkungan,” katanya.
Meskipun berbagai stakeholder sudah bekerja sesuai tupoksi masing-masing, keberadaan para anjal tetap menjadi perhatian.
Anton menilai perlu ada langkah tegas agar kawasan tersebut tidak menjadi tempat bermukim permanen bagi para anjal.
“Semua pihak sudah bergerak, tapi sepertinya mereka lebih nyaman dengan kehidupan yang sekarang. Ini yang jadi tantangan,” tutupnya. (*)