search

Daerah

Tenggelam di Sungai MahakamKorban TenggelamBasarnas SamarindaRelawan SamarindaPeristiwa Hari Ini

Kronologi Ibu dan Anak di Samarinda Tenggelam di Sungai Mahakam

Penulis: Muhammad Riduan
1 hari yang lalu | 130 views
Kronologi Ibu dan Anak di Samarinda Tenggelam di Sungai Mahakam
Tim SAR Gabungan saat mengevakuasi jasad NS (9) usai ditemukan tenggelam di Sungai Mahakam.(Ho/Timsar Samarinda)

Samarinda, Presisi.co – Setelah pencarian intensif selama dua hari, tim SAR gabungan akhirnya menemukan jasad NS (9), anak perempuan yang dilaporkan tenggelam di Sungai Mahakam, kawasan Jalan Lumba-Lumba, Kelurahan Selili, Kecamatan Samarinda Ilir. Korban ditemukan pada Kamis 31 Juli 2025 sore, tak jauh dari lokasi kejadian awal.

Koordinator Pos SAR Samarinda, Mardi Sianturi, menyampaikan bahwa proses pencarian NS pada hari Kamis, dimulai pukul 06.30 WITA, dengan melibatkan enam unit perahu karet (rubber boat) yang dikerahkan secara bergantian.

"Ketika kami hendak melakukan penyisiran lanjutan sekitar pukul 16.00 WITA, terdengar teriakan warga yang melihat korban (NS). Kami langsung menuju lokasi menggunakan rubber boat dan memastikan itu adalah korban yang kami cari," ucapnya dihubungi Presisi.co.

"Selanjutnya korban langsung dievakuasi dan atas permintaan keluarga, dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan," lanjutnya.

Penemuan Nabila menjadi akhir dari tragedi yang bermula pada Rabu 30 Juli 2025 siang. Saat itu, ibunya, SW (35), ditemukan lebih dahulu dalam kondisi meninggal dunia setelah sebelumnya dilaporkan hilang bersama putrinya saat mencuci pakaian di pinggir sungai.

Menurut keterangan Sianturi, SW dan putrinya datang ke lokasi untuk mencuci karena air di rumah mereka mati. Sebelumnya, SW sempat mengantarkan rokok ke tempat kerja suaminya dan meminta izin untuk mencuci pakaian di sungai bersama anaknya.

“Warga terakhir sempat melihat mereka. Namun sekitar pukul 12.00 WITA, karena pakaian ganti masih tergantung dan ember berisi cucian masih ada, warga dan suaminya cariin, karena menduga tenggelam di sungai,” ujarnya.

Pencarian sempat dilakukan oleh warga dan suami korban. Sekitar pukul 12.30 WITA, jasad SW ditemukan oleh suaminya dan langsung dibawa ke rumah duka. Namun NS belum ditemukan hingga akhirnya dilaporkan ke Basarnas dan operasi pencarian dilakukan oleh tim SAR gabungan.

“Di hari pertama belum membuahkan hasil meski sudah dilakukan penyelaman di sekitar lokasi kejadian. Di hari kedua kami lanjutkan dengan penyisiran menggunakan rubber boat hingga akhirnya korban ditemukan tak jauh dari lokasi awal,” tambah Sianturi.

Dengan ditemukannya seluruh korban, operasi SAR resmi dinyatakan ditutup. Tim SAR gabungan dari berbagai unsur dikembalikan ke satuan masing-masing.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim SAR, relawan, warga, dan keluarga yang turut membantu dalam pencarian ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan,” pungkasnya. (*)

Editor: Redaksi