Ringankan Beban Orang Tua, SMAN 16 Samarinda Gratiskan Seragam Afirmasi
Penulis: Akmal Fadhil
4 jam yang lalu | 0 views
Suasana kegiatan SMA 16 Samarinda saat menerima keluhan dari orang tua siswa. (Presisi.co/Akmal)
Samarinda, Presisi.co- SMAN 16 Samarinda memperkuat komitmennya dalam mendukung pendidikan inklusif dengan menggratiskan seragam pelengkap bagi siswa baru kelas X yang diterima melalui jalur afirmasi.
Bantuan tersebut meliputi seragam batik, pakaian olahraga, serta identitas sekolah, yang diberikan tanpa pungutan biaya tambahan.
Kebijakan ini menjadi pelengkap program seragam nasional gratis dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, yang menyediakan baju putih abu-abu, sepatu, dan tas.
“Anak-anak di SMAN 16 tidak akan dipungut biaya. Tidak ada bayar per baju sekian, saya tegaskan ini clear,” kata Kepala SMAN 16 Samarinda, Abdul Rozak Fahrudin, Sabtu 19 Juli 2025.
Rozak menegaskan, bantuan ini dikhususkan bagi siswa dari jalur afirmasi sebagai bentuk dukungan terhadap visi Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud tentang sekolah gratis. Menurutnya, kepedulian sekolah harus sejalan dengan komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan pemerataan akses pendidikan.
“Kalau pemerintah pusat dan provinsi peduli, maka sekolah juga harus hadir. Ini bagian dari tanggung jawab kami,” ujarnya. Dana bantuan tersebut bersumber dari Bantuan Operasional Sekolah Nasional (BOSNAS) yang dikelola langsung oleh sekolah untuk kebutuhan peserta didik.
Untuk siswa dari jalur reguler atau non-afirmasi, pihak sekolah tidak memberikan bantuan seragam pelengkap, namun tetap memberikan kebebasan kepada orang tua dalam memenuhi kebutuhan tersebut.
“Kami tidak mewajibkan pembelian di sekolah. Orang tua bisa beli di toko atau koperasi, tidak ada paksaan,” jelas Rozak.
Langkah ini mendapat respons positif dari para wali murid. Yuli, orang tua siswa jalur afirmasi, menyebut program ini sangat membantu.
“Kalau beli sendiri pasti berat. Ini benar-benar meringankan beban orang tua,” ungkapnya.
Meski tidak menjual seragam nasional, sekolah tetap menyediakan atribut identitas seperti topi dan sabuk melalui koperasi sekolah. Rozak juga membuka ruang komunikasi bagi orang tua yang ingin memberikan masukan atau menyampaikan keluhan.
“Kalau ada persoalan, sampaikan ke sekolah. Kami terbuka terhadap kritik dan saran,” tutup Rozak, yang juga menjabat Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Samarinda. (*)