search

Daerah

UINSI SamarindaSulton FatoniKonflik Iran-IsraelProf. Zamroni

Konflik Iran-Israel, Dosen UINSI Samarinda Dipulangkan ke Tanah Air

Penulis: Muhammad Riduan
4 jam yang lalu | 0 views
Konflik Iran-Israel, Dosen UINSI Samarinda Dipulangkan ke Tanah Air
Wakil Rektor UINSI Samarinda, Prof. Zamroni, saat dikonfirmasi mengenai kepulangan Sulton Fatoni, Rabu 25 Juni kemarin.(Ist)

Samarinda, Presisi.co – Salah satu warga asal Samarinda, Sulton Fatoni, yang juga merupakan dosen di Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda, berhasil dievakuasi dari Iran menyusul meningkatnya eskalasi konflik antara Iran dan Israel.

Sulton tiba di Indonesia pada Selasa, 24 Juni 2025 kemarin melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, bersama 10 WNI lainnya yang difasilitasi pemulangan oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (RI).

Sulton merupakan dosen Fakultas Syariah UINSI Samarinda yang tengah menempuh studi S3 di Ferdowsi University of Mashhad, Iran. Ia memperoleh beasiswa penuh untuk menyelesaikan pendidikan doktoralnya selama tiga tahun terakhir.

“Dosen (Sultob) di Fakultas Syariah, Dosen Fikih. Studi S3-nya di Iran sudah hampir selesai, seharusnya semester ini, Juli, beliau bisa menuntaskan studinya,” ungkap Wakil Rektor UINSI, Prof. Zamroni, saat dikonfirmasi, Rabu 25 Juni kemarin.

Prof. Zamroni juga menjelaskan bahwa Sulton sebelumnya mendapatkan kesempatan studi di Arab Saudi, namun memilih Iran agar mendapat lingkungan akademik yang lebih bervariasi. 

“Akhirnya ketemu (Memilih) Iran. Di sana, semua biaya ditanggung beasiswa, tidak hanya SPP tapi seluruh kebutuhan pendidikan,” ungkapnya.

Menurut Zamroni, komunikasi dengan Sulton sempat terputus selama masa puncak konflik karena gangguan sinyal dan pembatasan akses internet internasional oleh otoritas Iran. 

“Serangan itu bukan hanya fisik, tapi juga cyber. Banyak situs luar yang diblokir, hanya bisa akses konten nasional Iran,” ucapnya.

Kepulangan Sulton diketahui dari rekan-rekannya di pusat serta informasi dari KBRI. Sulton sempat transit di kampung halamannya di Nganjuk, Jawa Timur, sebelum kembali ke Samarinda dalam beberapa hari ke depan.

“Istrinya orang sini (Samarinda), anak dan istri ikut juga saat studi. Tapi Alhamdulillah sekarang semua sudah kembali dengan selamat,” tutur Zamroni. 

Dirinya menyebut bahwa selama berada di Iran, Sulton sempat memperkirakan kemungkinan konflik besar, namun tetap merasa kondisi aman hingga akhirnya evakuasi diperlukan.

Meski sempat terhenti, Sulton disebut tetap akan berupaya menyelesaikan studinya, bergantung pada perkembangan situasi keamanan di Iran. Bila harus kembali, kemungkinan ia akan berangkat sendiri untuk menyelesaikan tugas akhir.

“Alhamdulillah selama perjalanan dan evakuasi, tidak ada kekurangan. Semua kebutuhan mereka seperti makanan dan kesehatan sangat terjamin,” pungkasnya. (*)

Editor: Redaksi

Baca Juga