Minim Regenerasi Petani, Tenggarong Seberang Galakkan Program Petani Muda
Penulis: M Yahya
Minggu, 18 Mei 2025 | 17 views
Kawasan pertanian yang ada di Kecamatan Tenggarong Seberang. (Ist)
Tenggarong, Presisi.co – Sebagai lumbung pangan andalan di Kalimantan Timur, Kecamatan Tenggarong Seberang menghadapi tantangan serius dalam sektor pertanian. Bukan soal produktivitas, melainkan krisis regenerasi petani yang semakin terasa seiring bertambahnya usia petani aktif.
Camat Tenggarong Seberang, Tego Yuwono, mengungkapkan bahwa sebagian besar petani di wilayahnya kini berusia di atas 50 tahun. Sementara generasi muda kurang tertarik untuk terjun ke dunia pertanian.
“Ketika kami survei, anak-anak petani lebih memilih bekerja di perusahaan atau menjadi ojek daring daripada meneruskan usaha orang tua mereka,” ujarnya.
Meski telah dilakukan upaya pelatihan dan bantuan pertanian modern, minat generasi muda tetap minim.
“Kami pernah mengadakan pelatihan di Desa Bangunrejo, awalnya ada 10 peserta, tapi hanya satu yang bertahan sampai akhir. Ini menunjukkan bahwa tantangan regenerasi petani benar-benar serius,” tambah Tego.
Tego menekankan bahwa pertanian di Tenggarong Seberang sejatinya memiliki potensi besar untuk berkembang.
Dukungan berupa mekanisasi, peningkatan irigasi, serta bantuan pupuk terus digalakkan. Namun, bila krisis regenerasi dibiarkan, produktivitas pangan di masa depan bisa terancam.
“Kami telah berupaya meningkatkan produktivitas pertanian melalui mekanisasi, bantuan pupuk, serta peningkatan irigasi. Namun, tantangan terbesarnya adalah regenerasi petani,” jelasnya.
Pemerintah daerah melalui program seperti “Petani Itu Hebat” berupaya menanamkan semangat baru bahwa pertanian adalah sektor potensial, bukan hanya pekerjaan kasar.
“Harapannya, dengan inovasi dan dukungan pemerintah, sektor pertanian bisa kembali menarik minat generasi muda. Jika tidak, dalam beberapa tahun ke depan kita bisa menghadapi krisis regenerasi petani yang berimbas pada produksi pangan daerah,” tutupnya. (*)