search

Hukum & Kriminal

Dugaan BBM BermasalahAndi HarunPemkot samarindaPolresta SamarindaLaporan BBM Pertamax

Polisi Tunggu Laporan Resmi Pemkot Samarinda soal Hasil Uji Lab BBM Pertamax

Penulis: Muhammad Riduan
7 jam yang lalu | 0 views
Polisi Tunggu Laporan Resmi Pemkot Samarinda soal Hasil Uji Lab BBM Pertamax
Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar saat diwawancara awak media. (Presisi.co)

Samarinda, Presisi.co – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Samarinda menyatakan kesiapannya untuk menindaklanjuti hasil analisis laboratorium terhadap sampel Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax yang dilakukan secara independen oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda.

Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima informasi dari Wali Kota Samarinda, Andi Harun, mengenai hasil uji laboratorium tersebut. Menurutnya, hasil tersebut akan segera diteruskan ke kepolisian melalui Asisten II Pemkot Samarinda untuk ditindaklanjuti.

“Pak Wali Kota sudah menyampaikan ke saya terkait hasil pengujian BBM jenis Pertamax di Samarinda. Pak Wali Kota mengatakan bahwa hasilnya sudah ada dan akan segera diserahkan kepada kami,” tuturnya, Kamis 8 Mei 2025.

Ia menjelaskan bahwa penanganan lebih lanjut akan dilakukan oleh Unit Ekonomi Khusus (Eksus) Satreskrim Polresta Samarinda. Kombes Pol Hendri juga mengindikasikan adanya kandungan zat dalam BBM tersebut yang tidak semestinya ada dalam produk sekelas Pertamax.

“Kalau tidak salah itu ada terkontaminasi dengan beberapa zat sebenarnya tidak boleh ada dalam BBM. Tetapi itu saya belum lihat langsung hasilnya seperti apa, nanti kita kasih tau ke teman-teman media semua," imbuhnya.

Sebelumnya, Wali Kota Samarinda Andi Harun telah menyampaikan hasil uji laboratorium BBM Pertamax yang dilakukan secara akademis dan independen. 

Hasil uji laboratorium itu disampaikan Andi Harun saat konferensi pers di Anjungan Karang Mumus, Balai Kota Samarinda pada Senin, 5 Mei 2025.

Andi Harun bilang, uji sampel BBM tersebut melibatkan Politeknik Negeri Samarinda (Polnes) dan empat institusi laboratorium kredibel, dengan sampel yang diambil dari Depo Pertamina, SPBU, serta konsumen terdampak. (*)

Editor: Redaksi