search

Hukum & Kriminal

Kasus Penambakan di SamarindaTHM SamarindaPelaku PenembakanPolresta SamarindaPolsek Samarinda Seberang

Dari 9 Pelaku yang Diamankan Polisi, Siapa Dalang Kasus Penembakan di Depan THM Samarinda?

Penulis: Muhammad Riduan
5 jam yang lalu | 0 views
Dari 9 Pelaku yang Diamankan Polisi, Siapa Dalang Kasus Penembakan di Depan THM Samarinda?
Sembilan orang pelaku yang ditampilkan pihak kepolisian dari kasus penembakan yang terjadi di depan salah satu tempat hiburan malam di Samarinda. (Presisi.co/Muhammad Riduan)

Samarinda, Presisi.co – Kepolisian mengungkap peran sembilan orang pelaku yang telah diamankan dalam kasus penembakan terhadap pria berinisial UD (34), yang terjadi di depan sebuah Tempat Hiburan Malam (THM) di Samarinda, Kalimantan Timur, pada Minggu dini hari, 4 Mei 2025.

Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar, menyebut aksi penembakan ini merupakan tindakan terencana dengan pembagian peran yang jelas di antara para pelaku.

“Ini bukan aksi spontan. Mereka sudah merencanakan jauh-jauh hari dan membagi tugas masing-masing,” ujar Hendri dalam konferensi pers di Polsek Samarinda Seberang, Senin, 5 Mei 2025.

Dari sembilan orang yang terlibat, pelaku berinisial IJ berperan sebagai eksekutor yang menembak korban. Ia datang ke lokasi dengan sepeda motor, membawa senjata api, dan menembakkan lima peluru ke arah korban.

Sementara dua pelaku lain, F dan W, menjadi pengawas dan pengintai. F lebih dulu tiba di lokasi sekitar pukul 23.00 WITA dan mengonfirmasi keberadaan istri korban di dalam THM. Hal ini menandakan bahwa korban kemungkinan besar juga akan hadir.

“F tetap di dalam THM untuk memantau. W mengawasi dari luar dan terus berkomunikasi dengan F,” terang Hendri.
Setelah informasi dari F diterima, enam pelaku lainnya datang ke lokasi dan mulai berkoordinasi dari dalam mobil yang terparkir di dekat THM.

Kronologi Aksi Penembakan

Sekitar pukul 03.00 WITA, korban terlihat memasuki THM. IJ kemudian bergerak dari rumahnya menggunakan motor sambil membawa senjata api. Setelah sempat memutari kawasan, ia bersiap di sekitar lokasi. Pada pukul 04.15 WITA, korban keluar dari THM. F segera memberi kabar kepada W, yang langsung meneruskan informasi ke rekan-rekan lainnya. Saat itu, F tetap di dalam THM sebagai pemantau, A bersiaga di depan THM. Sementara W dan L mengikuti pergerakan IJ. Di sisi lain, U bersiaga di pintu masuk, berperan mengidentifikasi korban secara visual.

“U menunjuk langsung ke arah korban. Dari situ, IJ mendekat. Dalam jarak kurang dari lima meter, IJ menembakkan lima peluru. Satu tembakan dilakukan saat motor berjalan, sisanya saat berhenti. Ia tidak pernah turun dari motor,” jelas Hendri.

Setelah beraksi, IJ kabur ke arah Jalan Ahmad Dahlan sambil melepaskan tembakan ke udara, diduga sebagai sandi kepada rekan-rekannya bahwa eksekusi telah selesai dan untuk mencegah warga mendekat. IJ lalu menuju Jembatan Mahulu dan membuang jaket ojek online serta helm ke Sungai Mahakam. Sementara, motor yang dikendarainya ditinggalkan di sebuah bangunan kosong di Palaran, dan kemudian diambil oleh pelaku U. (*)

Editor: Yusuf