Uji Beban Terbaru Ungkap Kondisi Terkini Jembatan Mahakam I Pasca Dihantam Tongkang
Penulis: Akmal Fadhil
Kamis, 01 Mei 2025 | 242 views
BBPJN Kaltim saat melakukan uji beban di Jembatan Mahakam I. (Istimewa)
Samarinda, Presisi.co – Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur (Kaltim) memastikan Jembatan Mahakam I masih dalam kondisi stabil usai insiden tabrakan kapal tongkang yang menghantam pilar keempat jembatan tersebut pada Sabtu, 26 April 2025 lalu.
Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan I BBPJN Kaltim, David E. Pasaribu, menyatakan bahwa pihaknya melakukan uji beban melalui dua tahap, yakni siang dan malam hari.
Pada siang hari, pengujian dilakukan dengan truk bermuatan 8 ton, sementara malam hari menggunakan truk dengan beban lebih besar, yakni 12 ton.
“Tujuan utama pengujian ini adalah mengukur kekakuan jembatan. Semakin tinggi kekakuannya, semakin baik kondisi strukturnya. Kami juga menguji bagian bawah jembatan, terutama pada area pile cap atau pondasi pengikat,” ujar David saat ditemui di lokasi pengujian, Rabu 30 April 2025.
Selama proses uji beban, lalu lintas di jembatan tidak ditutup total. Penerapan sistem buka-tutup jalur dilakukan selama 10–15 menit guna pengambilan data, baik di siang maupun malam hari, guna meminimalkan gangguan lalu lintas.
David menyebut hasil pengujian malam menunjukkan bahwa jembatan masih dalam kondisi stabil, dengan hasil serupa seperti pengujian terakhir yang dilakukan pada Maret 2025.
Namun demikian, BBPJN Kaltim merekomendasikan agar hanya kendaraan ringan seperti sepeda motor dan mobil pribadi yang melintas, sementara kendaraan berat dialihkan ke Jembatan Achmad Amins.
“Kondisi struktur secara visual masih aman, tetapi kami menunggu analisis lengkap dari data kuantitatif untuk menyatakan jembatan benar-benar layak. Ini bukan hal yang bisa disimpulkan hanya dari pengamatan langsung,” tegasnya.
Adapun hasil akhir dan keputusan resmi terkait status kelayakan Jembatan Mahakam I akan diumumkan setelah rapat teknis BBPJN Kaltim yang dijadwalkan pada Jumat, 2 Mei 2025.
Menanggapi insiden tersebut, Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji mengungkapkan bahwa Jembatan Mahakam I telah ditabrak kapal tongkang sebanyak 23 kali sejak dibangun, dan menyebut insiden ini sebagai ancaman serius terhadap keselamatan warga serta kestabilan infrastruktur daerah.
“Ini bukan lagi sekadar insiden. Kami mendesak agar aktivitas pelayaran di bawah jembatan dihentikan sementara dan alur pelayaran segera diatur ulang,” ujar Seno kepada awak media.
Ia menambahkan bahwa Gubernur Kaltim telah menyampaikan usulan resmi kepada Menteri Perhubungan untuk mengambil alih pengelolaan lalu lintas pelayaran di kawasan Sungai Mahakam.
Usulan ini tengah menunggu tindak lanjut dari pemerintah pusat. Dengan status Jembatan Mahakam I sebagai salah satu penghubung utama aktivitas ekonomi dan sosial di Samarinda, keamanan dan kelayakannya menjadi perhatian utama.
“Pemerintah daerah bersama BBPJN Kaltim berkomitmen mengambil langkah strategis demi menjamin keselamatan publik dan keberlanjutan infrastruktur,” pungkasnya. (*)