Tegas! Pascal Struijk Setia Bela De Oranje, Timnas Indonesia Nggak Ada Harapan?
Penulis: Rafika
8 jam yang lalu | 0 views
Pascal Struijk. (Getty Images)
Presisi.co - Harapan Timnas Indonesia untuk menaturalisasi bek Leeds United, Pascal Struijk, tampaknya harus pupus. Pemain berusia 25 tahun itu sudah menegaskan pilihannya untuk membela Timnas Belanda.
Dalam wawancara yang dilakukan pada 2022 silam, Struijk menyebut dirinya memang memiliki peluang membela tiga negara di level internasional, yakni Belanda, Belgia, dan Indonesia.
Struijk lahir di Belgia, tumbuh besar di Belanda, dan memiliki garis keturunan Indonesia dari kakek-neneknya yang berasal dari Hindia Belanda.
Meski mengaku kadang merasa seperti orang Indonesia, eks penggawa Ajax ini tak pernah secara serius mempertimbangkan mengenakan seragam Merah Putih.
“Saya harus mengakui bahwa terkadang saya merasa sebagai orang Indonesia dan terkadang tidak,” kata Pascal Struijk kepada Knack, dilansir dari Suara.com.
Struijk menegaskan bahwa pilihannya di pentas internasional hanya tertuju pada dua negara, yati Belanda dan Belgia.
Dari dua opsi itu, hatinya lebih condong ke Belanda, negara tempat ia tumbuh dan berkembang sebagai pesepakbola. Terlebih, ia pernah membela U-17 De Oranje pada 2017 silam.
Alasan utamanya, selain karena besar di Belanda, adalah karena Timnas Belanda menjadi tim pertama yang menunjukkan ketertarikan padanya.
Pada 2022, ia sempat dipanggil masuk ke dalam preliminary squad Belanda untuk UEFA Nations League. Sayangnya, namanya gagal masuk dalam skuad Timnas Belanda untuk ajang tersebut. Alhasil, Struijk belum pernah membela negara tempatnya tumbuh besar di kancah internasional.
Penolakan tak lantas membuat harapan Struijk membela Belanda pupus. Ia masih tetap menjadikan De Oranje pilihan utamanya untuk tampil di level internasional.
“Saya juga langsung menyatakan bahwa saya pasti akan memilih Belanda dan bukan Belgia, meskipun saya tidak masuk dalam pilihan akhir (skuad),” ujar Pascal Struijk kepada Voetbalzone.
Belgia sendiri sebenarnya sempat dijadikan opsi oleh Struijk. Meski begitu, ia berpegang teguh dengan pilihannya untuk membela Belanda dan akan mengabaikan Belgia.
“Omong-omong, saya tidak akan berubah pikiran lagi. Itu tidak adil bagi tim nasional Belanda, tetapi juga tidak bagi Belgia. Bukan begitu cara kerjanya.”
“Ketika Belgia datang pada awalnya, itu sangat baru dan menarik dan saya benar-benar ingin melihat apa yang bisa saya lakukan dengannya. Sekarang saya telah membuat pilihan yang jelas,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Struijk memang sempat mengurus paspor Belgia saat pandemi Covid-19, dengan harapan bisa memperkuat Timnas Belgia. Sayangnya, setelah itu tak ada panggilan datang dari Belgia.
“Saya tidak tahu apa yang saya inginkan waktu itu (mengajukan paspor Belgia). Saya mempertimbangkan semua opsi saat itu, tapi Belanda pilihan utama saya,” tandasnya, dikutip dari Gazet van Antwerpen. (*)