search

Daerah

PMII SamarindaPT Pertamina Patra Niaga SamarindaDugaan BBM OplosanSPBU di Samarinda

Jawab Keresahan Warga Samarinda Soal Dugaan BBM Oplosan, Begini Respons Pertamina Patra Niaga

Penulis: Akmal Fadhil
Selasa, 08 April 2025 | 245 views
Jawab Keresahan Warga Samarinda Soal Dugaan BBM Oplosan, Begini Respons Pertamina Patra Niaga
Puluhan Mahasiswa PMII Samarinda saat menggelar aksi di depan PT Pertamina Patra Niaga pada Selasa, 8 April 2025. (Presisi.co/Akmal)

Samarinda, Presisi.co – Fuel Terminal Manager PT Pertamina Patra Niaga Samarinda, Rahmat Isya Ginanjar, akhirnya angkat suara di tengah polemik dugaan BBM oplosan yang ramai diperbincangkan masyarakat.

Dalam keterangannya kepada Presisi.co, Selasa 8 April 2025, Isya menegaskan bahwa proses distribusi bahan bakar minyak (BBM) dari kilang hingga ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) telah melalui tahapan yang sangat ketat.

“Prosedurnya cukup panjang. Mulai dari kilang, pengapalan, penyimpanan di tangki, hingga distribusi ke SPBU, semuanya diawasi secara internal dan eksternal,” jelas Isya.

Ia menyebut bahwa pengecekan kualitas BBM dilakukan secara rutin, termasuk oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), sebagai bagian dari kontrol mutu.

“Pemeriksaan kualitas dilakukan sejak tahap produksi di kilang hingga diterima di tangki dan disalurkan ke SPBU. Di SPBU sendiri, ada 14 prosedur yang harus dijalani sebelum BBM bisa disalurkan ke kendaraan, mulai dari pembongkaran hingga pengecekan temperatur dan kadar air,” bebernya.

Kendati demikian, Isya mengaku belum bisa menyimpulkan penyebab pasti dari dugaan BBM oplosan yang mencuat. Ia menegaskan bahwa kewenangan Patra Niaga hanya sebatas pada proses distribusi dan pemeriksaan di depot.

“Setelah BBM kami distribusikan ke SPBU, tanggung jawab sepenuhnya berada di pengelola SPBU masing-masing. Jadi perlu dipisahkan, meskipun masyarakat menganggapnya satu entitas,” tegasnya.

Pernyataan ini disampaikan sebagai tanggapan atas keresahan masyarakat dan sejumlah aksi protes yang mencuat, menyusul rusaknya ratusan kendaraan diduga akibat BBM yang tidak sesuai standar(*)

Editor: Redaksi