search

Berita

Al Jabbarmasjid Al JabbarDedi MulyadiJawa Barat

Dedi Mulyadi Ungkap Masjid Al Jabbar Dibangun Pakai Dana Pinjaman, Masih Dicicil Sampai 2029

Penulis: Rafika
Jumat, 04 April 2025 | 192 views
Dedi Mulyadi Ungkap Masjid Al Jabbar Dibangun Pakai Dana Pinjaman, Masih Dicicil Sampai 2029
Masjid Al Jabbar. (Laman masjid Al Jabbar)

Presisi.co - Proyek Pembangunan Masjid Raya Al Jabbar di Kota Bandung kembali menjadi sorotan seiring dengan pergantian kepemimpinan di Jawa Barat di bawah Gubernur Dedi Mulyadi.

Melalui unggahan di media sosialnya, Dedi Mulyadi bersama tim transisi Pemprov Jabar membahas asal dana yang digunakan untuk membangun masjid megah tersebut, yang merupakan warisan dari pemerintahan Gubernur Ridwan Kamil.

Masjid yang berdiri di atas lahan seluas 25,99 hektare ini menelan anggaran sebesar Rp1,2 triliun. Hal yang mengejutkan adalah sebagian besar dana tersebut ternyata berasal dari pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Dedi Mulyadi mengungkap bahwa total pinjaman PEN yang digunakan untuk proyek ini mencapai Rp3,4 triliun, yang dicairkan dalam dua tahap.

Tahap pertama sebesar Rp2,2 triliun kini sudah memasuki tahun keempat masa cicilan. Sementara itu, tahap kedua senilai Rp1,2 triliun dijadwalkan lunas pada 2029.

Dengan skema yang telah ditentukan, Pemprov Jabar harus membayar cicilan sebesar Rp566 miliar setiap tahun hingga 2028, dengan sisa pembayaran terakhir sebesar Rp211 miliar pada 2029.

"Oh jadi Al Jabbar itu dibangun dari dana pinjaman?," tanya Dedi Mulyadi seperti dikutip akun Instagram @bandungunfold pada Kamis (3/4/2025).

"Total utang pokok utangnya Rp3,4 T dibagikan 2 termin," jelas seorang pria dalam video.

Tak hanya soal utang, biaya pemeliharaan Masjid Al Jabbar juga menjadi perhatian. Menurut Pemprov Jabar, operasional dan perawatan masjid ini membutuhkan dana Rp42 miliar per tahun.

"Biaya pemeliharaan per tahunnya Masjid Al Jabbar berapa?," tanya Dedi Mulyadi lagi.

"Al Jabbar itu ada di Rp42 miliar," jawab orang tersebut lagi.

Besarnya anggaran yang digunakan untuk membangun dan merawat masjid ini pun memicu beragam tanggapan serta kritik dari warganet.

"Indonesia sumpah semua sakit, rumah Allah dibangun dengan pinjaman riba kah? Dan itu Rp 42 Miliar per tahun, Allahuakbar!," tulis salah satu warganet

"Memberi makan orang yang kelaparan jauh lebih baik daripada membangun 1000 masjid. Ngerti sekarang? Ngerti dong, Rp 42 miliar bisa buat makan fakir miskin 20 tahun," komentar pengguna lain. (*)

Editor: Rafika