KontraS Alami Teror Setelah Geruduk Rapat RUU TNI di Hotel Fairmont, Didatangi OTK hingga Ditelepon Intel
Penulis: Rafika
21 jam yang lalu | 85 views
Kolase KontraS saat menggeruduk rapat RUU TNI dan OTK di sekitar kantor KontraS. (Instagram/@kontras_update)
Presisi.co - Kantor Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan atau KontraS diduga mengalami teror setelah menggeruduk Rapat RUU TNI di Hotel Fairmont, Jakarta, pada Sabtu (15/3/2025).
Hal itu disampaikan KontraS lewat keterangan yang diunggah di akun Instagram @kontras_update. Menurut keterangan tersebut, KontraS didatangi oleh orang tak dikenal serta ditelepon nomor tidak dikenal.
"Dini hari 16 Maret 2025, kantor KontraS didatangi oleh 3 orang tidak dikenal (OTK) yang berusaha untuk masuk. Selain itu, rentetan panggilan dari nomor yang tidak dikenal juga dialami oleh staf kami yang melakukan aksi interupsi dalam rapat panitia kerja pembahasan revisi UU TNI di Hotel Fairmont pada Hari Sabtu, 15 Maret 2025," bunyi keterangan tersebut, dikutip Minggu (16/3/2025).
Unggahan tersebut juga menyertakan hasil pelacakan identitas nomor tidak dikenal yang sempat menghubungi staf KontraS. Nomor tersebut diduga milik anggota intelijen keamanan, karena beberapa kontak menyimpannya dengan imbuhan "Den Intel" yang merupakan kependekan dari Detasemen Intelijen.
"Staf KontraS mencoba melacak nomor tidak dikenal," sambung keterangan tersebut.
KontraS juga mengunggah potret orang tak dikenal yang berada di sekitar halaman kantor KontraS dini hari oukul 02.00 WIB dan pagi hari pukul 07.32 WIB.
Dalam potret yang diunggah, tampak ada 3 orang yang berjaga di halaman KontraS saat dini hari. Sayangnya, potret tersebut tidak begitu jelas karena diambil di malam hari.
Kemudian, potret yang diambil di pagi hari menunjukkan 2 orang berjaga di sekitar halaman KontraS. Salah satunya mengenakan jaket hitam, sementara satu lagi menngenakan kaos abu-abu.
Selain itu, KontraS juga menginformasikan adanya penjagaan ketat dari aparat TNI di sekitar Hotel Fairmont setelah penggerudukan.
"Situasi ini menunjukkan ketakutan dari pihak-pihak yang terusik dan semakin membuktikan bahwa menyebar teror dan ketakutan adalah satu-satunya cara yang mereka pahami untuk membungkam publik," demikian keterangan yang disertakan.
Sebelumnya, tiga perwakilan koalisi masyarakat sipil menggeruduk rapat tertutup yang dilakukan oleh Komisi I DPR RI, di Hotel Fairmont Jakarta.
Rapat yang sedang membahas RUU TNI berjalan secara tertutup, namun ketiganya menerobos masuk ke dalam ruang pertemuan Ruby, tempat rapat tersebut berlangsung.
“Kami menuntut agar proses pembahasan RUU TNI ini dihentikan karena tidak sesuai dengan proses legislasi. Ini diadakan tertutup Bapak-Ibu,” kata Andrie, di lokasi, Sabtu (15/3).
Mendengar hal itu, Andri dan anggota koalisi masyarakat sipil lainnya langsung ditarik dan didorong ke luar oleh orang yang diduga sebagai protokoler. (*)