search

Berita

Ekonomi Globalsri mulyaniAPBN KitaThe New Economic OrderKementerian Keuangan RI

Menyimak Penjelasan Menteri Keuangan Sri Mulyani Soal "The New Economic Order"

Penulis: Redaksi Presisi
4 jam yang lalu | 62 views
Menyimak Penjelasan Menteri Keuangan Sri Mulyani Soal "The New Economic Order"
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah) menegaskan bahwa dunia telah memasuki era "The New Economic Order".

Presisi.co – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa dunia telah memasuki era "The New Economic Order", di mana unilateralisme kini menjadi norma dalam tatanan ekonomi global.

“Setelah lebih dari 50 tahun multilateralisme berbasis aturan dan globalisasi menjadi fondasi ekonomi dunia, kini unilateralisme menjadi rule of the game,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita pada Jumat, 14 Maret 2025.

Menurutnya, perang dagang semakin intensif, ditandai dengan kebijakan tarif tinggi yang diberlakukan Amerika Serikat terhadap negara-negara sekutunya seperti Kanada, Eropa, dan Meksiko, serta terhadap Tiongkok. Hal ini memicu reaksi balik berupa retaliasi dan resiprokalitas dari negara-negara yang terdampak.

Di tengah ketidakpastian global, ekonomi Indonesia masih menunjukkan ketahanan. Pertumbuhan ekonomi tahun 2024 tercatat di atas 5%, dengan inflasi tetap rendah. Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tahun 2024 mengalami surplus sebesar US$ 7,2 miliar, meningkat 14,2% dari tahun sebelumnya.

Selain itu, surplus Neraca Perdagangan pada Januari 2025 naik signifikan 78% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, mencapai US$ 3,5 miliar.

Sri Mulyani juga mengungkapkan data terbaru terkait kinerja APBN hingga akhir Februari 2025. Pendapatan Negara: Rp316,9 triliun (10,5% dari target). Belanja Negara: Rp348,1 triliun (9,6% dari pagu)
dan Surplus Keseimbangan Primer: Rp48,1 triliun.

Meski penerimaan negara mengalami perlambatan akibat moderasi harga komoditas, pemerintah terus melakukan berbagai inisiatif strategis dan perbaikan administratif guna menjaga stabilitas keuangan negara.

“Belanja negara tetap on track, dengan efisiensi yang tetap memperhatikan bantuan sosial dan kebutuhan rakyat,” tambah Sri Mulyani.

Ia menegaskan bahwa APBN tetap menjadi instrumen penting dalam menjaga kinerja ekonomi serta mendorong pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat di tengah dinamika ekonomi global yang semakin kompleks. (*)

Editor: Redaksi