Penulis: Rafika
Jumat, 29 November 2024 | 468 views
Presisi.co - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, kembali menarik perhatian publik. Putra sulung Presiden ke-7 Joko Widodo itu mendapat sorotan tajam usai diketahui membagi-bagikan tas berisi sembako kepada warga terdampak banjir di daerah Jakarta Timur pada Kamis (28/11/2024) kemarin.
Pasalnya, sembako tersebut diberikan dalam sebuah tas totebag berwarna biru bertuliskan "Bantuan Wapres Gibran" lengkap dengan lambang dan tulisan 'Istana Wakil Presiden.'
Lantaran persoalan nama dalam totebag tersebut, kata kunci 'Bantuan Wapres Gibran' menjadi trending topic di platform X (duku Twitter) pada Jumat, 29 November 2024.
Sejumlah warganet menilai pencantuman nama Gibran di bagian depan totebag tersebut kurang sesuai lantaran pengadaan sembako itu menggunakan uang negara.
Bahkan, sejumlah warganet juga menyamakan aksi Gibran ini dengan Joko Widodo saat menjabat sebagai presiden. Kala itu, Jokowi kerap membagi-bagikan sembako dalam totebag bertuliskan "Bantuan Presiden RI."
"Emang bantuan itu uang pribadi, kalau itu uang pribadi bolehlah. Tapi klo dari APBN yo ndak bolehlah," tulis salah satu warganet.
"(((Bantuan Wapres Gibran))) Ini pake uang pribadi Gibran kah? Atau pake APBN/uang rakyat? Kalo pake APBN brati memang persis mulyono dulu, bansos untuk rakyat yang sumbernya dari uang rakyat tapi diklaim "bansos jokowi" seolah-olah itu berasal dari kedermawanan mulyono," tulis seorang warganet disertai unggahan foto kantor biru berlogo Bantuan Wapres Gibran.
"Bapaknya parah, anaknya lebih parah. Dulu Mulyono @jokowi cuma bantuan presiden. Ini anaknya, bantuan wapres Gibran. Tiru bapaknya pakai APBN unk pencitraan. Bpknya yg tanpa nama aja diklaim bantuan Jokowi aplg anaknya yg pakai nama. Rusak sappo, presiden @prabowo kalah cepat," timpal seorang warganet.
Warganet menilai eks Wali Kota Solo itu ingin membangun branding pribadinya untuk keperluan politik mendatang.
"Persiapan 2029," kata warganet lainnya.
"Nyuri start ini, padahal Pilpres masih jauh," tambah yang lain. (*)