search

Berita

Imane Khelifprofil Imane Khelifpentinju wanita AljazairOlimpiade Paris 2024Atlet transgender

Profil Imane Khelif Si Petinju Wanita 'Mirip Pria' yang Gegerkan Olimpiade Paris, Benarkah Transgender?

Penulis: Rafika
Sabtu, 03 Agustus 2024 | 690 views
Profil Imane Khelif Si Petinju Wanita 'Mirip Pria' yang Gegerkan Olimpiade Paris, Benarkah Transgender?
Imane Khelif. (Sumber: hespress.com)

Presisi.co - Sosok petinju asal Aljazair bernama Imane Khelif mendadak menjadi pusat perhatian publik internasional usai mengalahkan petinju Italia, Angela Carini, hanya dalam kurun waktu 46 detik di cabang olahraga tinju Olimpiade Paris 2024.

Namun, penampilan Imane Khelif menuai kontroversi lantaran dirinya diduga seorang pria yang melakukan transgender. Terlebih, perawakan Khelif memang memiliki kemiripan dengan pria alih-alih wanita.

Lantas, siapa sebenarnya Imane Khelif? Benarkah dirinya adalah transgender? Berikut ulasan mengenai profil Imane Khelif yang Presisi.co rangkum dari berbagai sumber.

Menukil dari laman resmi Komite Internasional Olimpiade (IOC), Imane Khelif merupakan petinju wanita yang membela negaranya, Aljazair. Ia lahir di Tiaret, Aljazair, pada tanggal 2 Mei 1999.

Petinju dengan tinggi 178 centimeter itu memiliki ketertarikan terhadap cabang olahraga tinju setelah dirinya menyaksikan pertandingan di Olimpiade 2016 Rio, Brasil.

Sejak saat itu, ia mulai berlatih serius di sasana tinju. Padahal, jarak rumahnya dengan sasana tinju kala itu cukup jauh. Ia harus menempuh perjalanan sepanjang 10 kilometer dari desanya dengan menaiki bus.

Demi mencapai mimpinya menjadi petarung profesional, Khelif rela mengumpulkan besi tua untuk dijual lagi demi membayar biaya perjalanan. Mimpinya itu juga mendapat dukungan dari sang ibu yang berjualan makanan tradisional Aljazair untuk membiayai putrinya.

Imane Khelif memulai debutnya di cabang olahraga tinju pada Kejuaraan Tinju Wanita Dunia AIBA 2018 di New Delhi ketika usianya 19 tahun dan berada di posisi ke-17.

Kemudian, Imane Khelif juga tampil  pada Kejuaraan Tinju Wanita Dunia AIBA 2019 di Rusia. Saat itu, ia menduduki peringkat ke-33 setelah dikalahkan petinju Rusia, Natalia Shadrina.

Sebelum tampil di Olimpiade Paris, Imane Khelif sudah pernah berpartisipasi di Olimpiade Tokyo pada tahun 2020 lalu. Ia mencapai perempat final di divisi kelas ringan (60kg), setelah dikalahkan juara bertahan Irlandias, Kellie Harrington.

Kariernya sebagai petarung profesional terus menanjak. Di Kejuaraan Tinju Dunia Wanita IBA 2022, Khelif meraih medali perak kelas welter ringan (63kg). Ia menjadi petinju wanita pertama asal Aljazair yang meraih pencapaian tersebut.

Khelif juga tercatat pernah memenangkan medali emas kelas welter ringan (63 kg) di Kejuaraan Afrika 2022, usai mengalahkan Aratwa Kasemang dari Botswana.

Namun, kontroversi mengenai gendernya mulai mencuat di Kejuaraan Tinju Dunia Wanita IBA 2023. Kala itu, Khelif didiskualifikasi beberapa jam sebelum perebutan medali emas lantaran dianggap tidak memenuhi aturan kelayakan dari Asosiasi Tinju Internasional atau International Boxing Association (IBA).

Aturan tersebut melarang atlet dengan kromosom XY yang umumnya dimiliki pria berkompetisi di cabor wanita. Hal ini lantas menimbulkan kontroversi soal kelayakan Khelif berpartisipasi di kelas putri.

Namun, penting untuk digarisbawahi bahwa Khelif bukanlah seorang transgender. Negara yang dibelanya, Aljazair, menentang identitas transgender. Aljazair juga tidak mengizinkan perubahan jenis kelamin pada dokumen identitas.

Adapun kondisi yang dialami Khelif adalah dirinya memiliki kelainan perkembangan seks (Disorders of Sex Development/DSD). Kondisi tersebut membuat wanita memiliki kromosom XY dan kadar testosteron yang lebih tinggi dibanding wanita pada umumnya. (*)

Editor: Rafika