search

Berita

Nelson Mandela18 Juli Hari MandelaApartheidAfrika Selatansiapa Nelson MandelaBiografi Nelson Mandela

18 Juli: Mengenang Nelson Mandela, Pejuang Anti-Apartheid dan Ikon Perdamaian

Penulis: Rafika
Kamis, 18 Juli 2024 | 220 views
18 Juli: Mengenang Nelson Mandela, Pejuang Anti-Apartheid dan Ikon Perdamaian
Nelson Mandela. (Foto: Getty Images)

Presisi.co - Tanggal 18 Juli diperingati sebagai Hari Internasional Nelson Mandela atau Hari Mandela. Peringatan ini merupakan bentuk penghormatan terhadap sosok Nelson Mandela sebagai tokoh perdamaian dunia yang telah mengubah politik apartheid di Afrika Selatan menjadi sistem demokrasi multi-ras.

Nelson Mandela lahir pada 18 Juli 1918 Mandela di Mvezo, Afrika Selatan, dengan nama lengkap Nelson Rolihlahla Mandela. Ia dibesarkan dalam keluarga yang masih berhubungan dengan kerajaan Thembu.

Pada tahun 1942, Mandela bergabung dengan Kongres Nasional Afrika (ANC), partai politik terdepan dalam perjuangan anti-apartheid yang menyuarakan penghapusan aturan yang memisahkan warga kulit putih dengan kulit hitam.

Mandela aktif terlibat dalam berbagai aksi protes dan gerakan sipil melawan apartheid. Dia mendirikan Umkhonto we Sizwe, sayap bersenjata ANC, untuk melawan politik apartheid pada tahun 1961. Akibatnya, Mandela ditangkap pada tahun 1962 dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Pada tahun 1990, di bawah tekanan internasional, Presiden Afrika Selatan Frederik de Klerk membebaskan Mandela serta mencabut larangan politik ANC.

Meskipun dipenjara selama 27 tahun, Mandela tidak pernah patah semangat. Dia menjadi simbol perlawanan orang-orang kulit hitam dan terus menginspirasi gerakan anti-apartheid dari balik jeruji besi. 

Setelah dibebaskan dari penjara, karier politk Mandela terbilang melesat. Ia memimpin ANC dan melakukan negosiasi damai dengan pemerintahan mayoritas kulit putih yang mengantarkannya pada pemilu multiras pertama di Afrika Selatan pada tahun 1994.

Atas kontribusi mereka di bidang perdamaian, Nelson Mandela dan Presiden F.W. de Klerk dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada 15 Oktober 1993.

Pada Pemilu 1994, Mandela menjadi harapan perubahan mendasar bidang sosial politik Afrika Selatan. Ia pun terpilih sebagai presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan.

Selama masa kepresidenannya, Mandela fokus pada rekonsiliasi rasial, penghapusan diskriminasi dan pembangunan bangsa. Dia mendirikan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi yang menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia di bawah politik apartheid.

Mandela juga meningkatkan akses pendidikan, kesehatan, dan perumahan bagi semua warga Afrika Selatan, tak terkecuali bagi mayoritas penduduk kulit hitam.

Mandela mundur dari panggung politik pada tahun 1999. Meski begitu, ia tetap terlibat dalam upaya-upaya menciptakan perdamaian dan keadilan sosial di seluruh dunia hingga akhir hayatnya. (*)

Editor: Rafika

Baca Juga

Jacob Zuma Akan Hadapi Sidang Korupsinya
Internasional

Jacob Zuma Akan Hadapi Sidang Korupsinya