search

Berita

HajiHaji Indonesia 2024Timwas HajiDPR RI hak angket hajiKemenag

Tenda di Mina Padat hingga Jemaah Tidur Berjejer, Kemenag: Dari Zaman Nabi Begitu

Penulis: Rafika
Senin, 15 Juli 2024 | 488 views
Tenda di Mina Padat hingga Jemaah Tidur Berjejer, Kemenag: Dari Zaman Nabi Begitu
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief. [Suara.com/Chandra]

Presisi.co - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Dirjen PHU Kemenag), Hilman Latief, memberikan penjelasannya soal kepadatan di Mina yang menjadi atensi tim pengawas (timwas) haji DPR RI hingga menggulirkan hak angket.

Dikatakan Hilman, kepadatan tenda haji di Mina bukanlah hal yang baru dan kerap terjadi pada jemaah dari manapun asalnya. Soal kondisi tempat tidur jemaah yang terlampau rapat, Hilman mengatakan adanya kuota tambahan bagi jemaah haji dari Indonesia.

"Kalau kepadatannya gimana? Padatnya sudah dari sono-nya padat, pak. InsyaAllah tidak akan tidak padat, siapapun yang mau isi, mau jemaah Indonesia, mau jemaah dari manapun di situ pasti padat orang," katanya dalam agenda 'Coffee Morning Sukses Haji 2024 di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (15/7/2024), dilansir dari Suara.com.

Lebih lanjut, Hilman menyebutkan jemaah Indonesia hanya mendapat 82 sentimeter per kavling untuk tempat tidur. Hal ini juga menjadi sorotan di media sosial usai beredar video yang memperlihatkan jemaah haji tidur berjajar dalam tenda.

"Tidurnya katanya berjajar kayak ikan, dari zaman nabi juga seperti itu. Memang jaraknya rapat, ukurannya hanya 82 centimeter," katanya.

Ia mengakui ukuran tempat istirahat para jemaah tersebut berkurang 3 sentimeter lantaran adanya penambahan 10 ribu kuota haji Indonesia.

"Nah ini yang kemudian kita simulasikan bagaimana agar nanti ke depan kepadatan itu lebih besar diatasi. Kalau padatnya tidak bisa pak, pasti padat, kecuali masalah kuota berkurang, space-nya ditambah, tapi itu juga tidak mungkin karena haji ini kita bersama-sama dengan seluruh dunia, dengan seluruh jemaah negara-negara lain," katanya.

Hilman menuturkan, kepadatan di Mina memang menjadi salah satu tantangan terbesar Kemenag dalam menyelenggarakan ibadah haji tahun ini.

"Memang di Mina itu lah yang menjadi paling challenging, paling menantang, kepadatannya, kemudian juga luasannya. Nah luasan Mina ini segitu-gitunya. Dulu pernah diperluas, sampai sekarang juga pernah diperluas," katanya.

"Jadi di situlah Alhamdulillah proses lempar jumrah jemaah cukup lancar, bisa diatur karena Indonesia dikenal dengan jemaah haji yang paling mudah untuk diatur, proses jumrah lancar," ungkapnya. (*)

Editor: Rafika