Adu Gagasan Empat Bacalon Wawali Samarinda Soal Ketahanan Pangan
Penulis: Rafika
Senin, 24 Juni 2024 | 477 views
Samarinda, Presisi.co – Empat bakal calon wakil wali kota (bacalon wawali) Samarinda beradu gagasan dalam seri diskusi politik Pilkada Kota Samarinda yang diinisiasi oleh pojoknegeri.com. Diskusi bertajuk "Siapa Bakal Calon Wakil Wali Kota Layak Dampingi Andi Harun" ini digelar di Setiaphari Kopi, Jalan Ir. Juanda, Samarinda, Sabtu (22/6/2024).
Diskusi ini dihadiri Wali Kota Samarinda, Andi Harun, serta empat bacalon wawali, yakni Syaparuddin (Ketua Tim Wali Kota untuk Akselerasi Pembangunan atau TWAP), Saefuddin Zuhri (Anggota DPRD Kaltim dari Partai NasDem), Agus Tri Sutanto (Sekretaris DPRD Kota Samarinda), dan Daniel Mahendra Yuniar (CEO Cahaya Fajar Kaltim).
Saat sesi tanya jawab, seorang mahasiswa menanyakan gagasan para kandidat mengenai ketahanan pangan di Samarinda. Menurut mahasiswa tersebut, ketidakmampuan petani lokal memenuhi kebutuhan pangan menjadi isu krusial yang harus segera diatasi.
Agus Tri Sutanto menekankan pentingnya perencanaan komprehensif dan teknokratik dalam menciptakan ketahanan pangan.
“Ketika kita punya program untuk meningkatkan ketahanan pangan, kita tidak boleh langsung menjalankan program tanpa perencanaan yang matang,” ujar Agus. Ia menambahkan, pemetaan pangan dan wilayah berpotensi harus dilakukan agar produksi pertanian dapat ditingkatkan tanpa mengubah seluruh tanah menjadi lahan pertanian. “Kesesuaian lahan harus dipetakan terlebih dahulu. Dengan perencanaan teknokratik, kemungkinan gagalnya akan semakin kecil,” tambahnya.
Saefuddin Zuhri, di sisi lain, menyarankan memaksimalkan produksi pertanian di daerah-daerah potensial seperti Palaran, Lempake, dan Makroman.
Menurutnya, hal ini akan mengurangi ketergantungan pada bahan pokok yang diimpor dari daerah lain. Ia juga menyinggung tentang rencana Samarinda bebas tambang pada 2026 dan berharap lahan eks tambang dapat disulap menjadi lahan pertanian produktif.
“Pemerintah daerah harus merumuskan mekanisme untuk mengubah lahan pertambangan menjadi daerah pertanian,” tegas Saefuddin.
Syaparuddin, sebagai Ketua TWAP yang telah mendampingi Andi Harun, menyatakan bahwa ketahanan pangan sudah lama menjadi perhatian wali kota.
Ia mengklaim ada usulan untuk memanfaatkan lahan eks tambang, namun lahan tersebut tidak cukup produktif. Syaparuddin juga menyebutkan usaha perluasan lahan pertanian dan peningkatan irigasi di daerah Sambutan serta kerja sama dengan pemilik lahan besar dan TNI.
“Pemkot Samarinda juga fokus pada perluasan lahan pertanian di Palaran dan Makroman serta rencana kerja sama dengan Sulawesi untuk penguatan ketahanan pangan,” urainya. Selain itu, ia menyampaikan bahwa Pemkot tengah merancang program swasembada daging di sekitar Tanah Merah untuk menjawab kebutuhan daging di Samarinda dan sekitarnya.
Daniel Mahendra Yuniar, CEO Cahaya Fajar Kaltim, tidak banyak berbicara mengenai ketahanan pangan. Ia hanya menegaskan pentingnya kerja sama dengan kota dan kabupaten sekitar serta pulau-pulau luar untuk mendukung kebutuhan pangan Samarinda.
“Kita dikelilingi oleh Kukar dan kota atau kabupaten lain, dan sampai saat ini pulau-pulau luar juga mendukung kebutuhan pangan kita,” ujarnya.
Diskusi ini tidak hanya mempertemukan gagasan para bacalon wawali, tetapi juga menjadi ajang bagi masyarakat untuk melihat visi dan misi mereka dalam membangun Samarinda yang lebih baik. (*)