search

Advetorial

Pemkab KukarDPMD KukarPosyanduoptimalisasi peran posyanduStuntingtingkat stunting Kukarcegah stunting

Upaya Turunkan Angka Stunting, DPMD Kukar Gencar Tingkatkan Kunjungan Masyarakat ke Posyandu

Penulis: Redaksi Presisi
Sabtu, 27 April 2024 | 164 views
Upaya Turunkan Angka Stunting, DPMD Kukar Gencar Tingkatkan Kunjungan Masyarakat ke Posyandu
Ilustrasi Stunting. (via 1000daysfund.org)

Tenggarong, Presisi.co - Permasalahan stunting atau gizi buruk pada anak-anak menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar). Berbagai langkah strategis seperti pemberian bantuan pangan bergizi hingga penguatan peran Posyandu terus bergulir sampai hari ini.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kukar, Arianto, menegaskan pentingnya optimalisasi dan revitalisasi Posyandu sebagai langkah strategis dalam memerangi stunting.

“Penanganan stunting melibatkan pemantauan pertumbuhan anak sejak 1000 hari pertama kehidupan mereka,” ucap Arianto.

Upaya ini dilakukan melalui kerjasama dengan berbagai pihak, seperti PKK, Posyandu, dan RT. Menurut Arianto, kolaborasi berbagai pihak tersebut penting agar partisipasi masyarakat di kegiatan Posyandu setiap bulannya meningkat.

“RT wajib memonitor kegiatan Posyandu, membantu kader Posyandu, dan memberitahukan kepada sasarannya, seperti ibu hamil, tentang kegiatan Posyandu yang akan diadakan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Arianto menjelaskan bahwa untuk memastikan partisipasi masyarakat yang maksimal, para RT diberikan dukungan berupa motor dan handphone. Dukungan ini diharapkan dapat membantu mereka menjemput warga yang kesulitan datang ke Posyandu.

“Kolaborasi yang kuratif sangat penting. Tidak cukup hanya memiliki gedung yang baik, kader yang terlatih, dan peralatan lengkap jika masyarakat tidak mau datang,” ungkapnya.

Selain itu, ia juga menyoroti menyoroti pentingnya edukasi yang disampaikan kepada masyarakat melalui RT dan kepala desa. Edukasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan layanan Posyandu, serta memahami pentingnya pencegahan dan penanganan stunting.

“Dengan rutinnya kunjungan ke Posyandu, kita dapat mendeteksi lebih dini kemungkinan stunting pada anak-anak dan segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan,” tuturnya.

Arianto optimis angka stunting di Kukar akan segera menurun jika berbagai pihak saling bekerja sama dengan efektif.

“Kami berharap Posyandu ramai dengan partisipasi masyarakat, memiliki fasilitas yang memadai, serta kader yang terlatih, sehingga pelayanan yang diberikan dapat maksimal,” pungkasnya. (Adv)

Editor: Rafika