Bincang Santai dengan Awak Media, Pj Gubernur Kaltim Soroti Pentingnya Kemandirian Pangan
Penulis: Rafika
Sabtu, 16 Maret 2024 | 951 views
Samarinda, Presisi.co - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Akmal Malik, mengadakan pertemuan bincang santai bersama awak media mengenai ketahanan pangan di Kaltim, di ruang VVIP Rumah Jabatan Gubernur, Jalan Gajah Mada Samarinda, Sabtu (16/3/2024) sore.
Agenda ini juga bertepatan dengan hari ulang tahun orang nomor satu di Kaltim tersebut yang ke-54 tahun dan dirangkai kegiatan buka puasa bersama.
Pada kesempatan ini, Akmal Malik mengatakan indeks ketahanan pangan Kaltim secara nasional sudah di atas rata-rata. Hanya saja, ketersediaan pangan yang ada masih lebih banyak dipenuhi oleh daerah lain.
"Indeks ketahanan pangan Kaltim di atas rata-rata nasional, tapi tidak ditunjang oleh aspek kemandirian pangan. Lebih banyak ngambil dari luar," ujarnya.
Menurutnya, hal tersebut sah-sah saja. Terlebih, Kaltim juga ditunjang fiskal yang cukup baik. Namun, ia mengingatkan bahwa suatu daerah tak selamanya bisa bergantung pada pasokan pangan dari daerah lainnya.
"Tapi jangka panjang butuh adanya budaya memandirikan ketersediaan pangan. Esensi dari otonomi daerah itu adalah setiap daerah bisa memenuhi kebutuhannya sendiri," ujarnya.
Pria kelahiran Sumatera Barat itu menegaskan kemandirian pangan sangat diperlukan, khususnya sebagai antisipasi apabila terjadi bencana alam atau kejadian luar biasa lainnnya yang berpotensi menyebabkan sulitnya menerima pangan dari luar daerah.
"Pak Presiden Jokowi mengatakan pangan dunia sedang tidak baik-baik saja. Apalagi, ketika hal-hal tak terduga terjadi sehingga tidak bisa mengambil dari daerah lain," tuturnya.
Selain itu, ia juga menyebut fiskal Kaltim bisa diarahkan untuk membangun infrastruktur-infrastruktur pertanian. Dengan begitu, diharapkan kemandirian pangan di Bumi Etam akan terealisasi.
"Kemandirian dan ketersediaan pangan itu dua hal yang berbeda. Jadi nggak ada salahnya membangun budaya bertani untuk menunjang kemandirian pangan," pungkasnya.
Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim, Siti Farisyah Yana, turut hadir dalam agenda tersebut mendampingi Akmal Malik. Yana menyampaikan indeks ketahanan pangan 7 dari 10 kabupaten dan kota di Kaltim sudah melebihi rata-rata nasional.
"Tiga daerah masih jauh ketinggalan dengan gap yang cukup tinggi yaitu Mahulu, Kutai Timur, dan Kutai Barat," ungkapnya.
Ia menyebut pihaknya terus mendorong ketiga daerah tersebut agar bisa meningkatkan ketahanan pangannya. Sebab jika dibiarkan, maka akan memicu tingginya angka stunting di daerah tersebut.
"Ketiganya masih perlu di-push untuk meningkatkan indeks ketahanan pangannya. Ini cikal bakal akan menjadi stunting," ucap Yana. (*)