Pengamat Sebut Perbedaan Suara PDIP dan Ganjar Bukan Hal yang Aneh, Ternyata Begini Alasannya
Penulis: Rafika
Jumat, 16 Februari 2024 | 955 views
Presisi.co - Perbedaan suara yang diperoleh PDI Perjuangan (PDIP) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada hasil quick count atau hitung cepat Pemilu 2024 tengah menjadi sorotan publik.
Analis politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menyebut perbedaan suara PDIP dengan Ganjar-Mahfud tersebut bukanlah sesuatu yang aneh.
Sebab menurut hasil riset lemabaga miliknya, pemilih PDIP memang banyak yang tak signifikan memberikan pilihannya terhadap paslon nomor urut 3 tersebut.
"Itu hal biasa, bukan anomali, memang faktanya dalam riset IPO menunjukkan pemilih PDIP tidak signifikan memilih Ganjar, jauh lebih kecil dari kader PDIP yang memilih Jokowi periode lalu," kata Dedi saat dihubungi, Jumat (16/2/2024).
Lebih lanjut, Dedi mengungkapkan ada sejumlah faktor yang membuat pemilih PDIP tak signifikan memilih Ganjar-Mahfud. Salah satunya karena pengusungan Ganjar oleh PDIP dilakukan di tengah situasi konflik internal.
"Ganjar diusung dalam nuansa konflik, dan itu tidak bagus, perpecahan pengusungan Ganjar dan Puan Maharani ikut menjadi beban elektabilitas Ganjar," tuturnya.
Sebelumnya, capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyoroti kejanggalan yang terdapat dalam hasil pelaksanaan Pemilu 2024 kali ini. Salah satunya terkait perolehan suaranya yang lebih rendah dari perolehan suara PDIP.
Sebagai capres yang diusung oleh partai berlambang banteng moncong putih tersebut, seharusnya jumlah suara Ganjar dan PDIP tak berbeda jauh. Namun kenyataannya, hasil quick count atau hitung cepat menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara suara PDIP dalam Pileg dan Pilpres.
"Quick count, real count-nya belum. Hasil dari quick count perolehan PDIP masih tinggi ya, kalau nggak salah masih nomor satu ya. Agak anomali ya," ujar Ganjar di gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (15/2/2024). (*)