Klarifikasi Ahok Soal Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Bekerja, Ternyata Begini Maksud Ucapannya
Penulis: Rafika
Kamis, 08 Februari 2024 | 556 views
Presisi.co - Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, memberikan klarifikasi soal ucapannya yang viral karena menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka tak bisa bekerja.
Eks Komisaris Utama Pertamina itu mengaku pernyataannya yang beredar di sosial media itu telah dipotong-potong oleh pihak yang ingin mengadu domba dirinya dengan Presiden Jokowi.
"Jangan dipotong-potong kalimat saya. Diadu domba, bilang ga bisa kerja lah segala macam. Gibran ga bisa kerja, dipotong, Pak Jokowi ga bisa kerja," kata Ahok dalam video wawancara dengan Liputan6, dikutip Kamis (8/2/2024).
Dikatakan Ahok, maksud ucapannya kala itu adalah tidak ada politikus yang bisa bekerja sendiri tanpa dukungan dari partainya, termasuk Jokowi.
"Makanya kalau Ibu Mega tidak milih meritokrasi tidak akan lahir seorang Jokowi. Ganjar kalau ga karena sistem meritokrasi di PDIP jangan harap capres," ujarnya.
"(Mega) Calonin Mbak Puan dong. Itu yang saya sampaikan. Pak Jokowi harusnya ikutin cara kerja ini dong," lanjut Ahok.
Sebelumnya, viral di media sosial Ahok tengah berbicara dengan seorang ibu yang mengaku sebagai pendukung paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
"Tapi persoalan pilih presiden, kita tidak mau pilih orang yang sudah tidak sehat. Kita tidak mau pilih orang yang emosional. Kita tidak mau pilih orang yang tidak terbukti bisa kerja," kata Ahok.
Kepada ibu tersebut, Ahok bertanya soal bukti kinerja Gibran sebagai Wali Kota Surakarta selama dua tahun.
"Sekarang saya mau tanya, di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama jadi Wali Kota?" tanya Ahok.
Kemudian, Ahok juga mempertanyakan kinerja Jokowi sebagai presiden. Ia mengaku mengetahui lebih banyak soal kinerja Jokowi. Namun, dirinya merasa tak enak untuk membeberkan ke publik.
"Terus ibu pikir Pak Jokowi juga bisa kerja? Saya lebih tahu dan sebenarnya saya nggak enak bilang depan umum," lanjut Ahok. (*)